SINYAL.co.id– Punya smartphone dengan merk Kodak? Mengapa tidak. Yang jelas image ini melekat pada mereka yang doyan dunia potret-memotret. Dan, kalau identitas Anda ingin lebih dikenal sebagai fotografer, Kodak Ektra bisa jadi rujukan.
Tak seperti Carl Zeiss atau Hasseblad, Kodak punya cara sendiri mengenalkan produknya pada jenis ponsel. Tahun ’80-an, seri Ektra dikemas dalam format saku. Lensanya diletakkan di samping, dan mudah dibawa. Filmnya pun berbeda dengan roll film umumnya.
Kemasannya sebenarnya bukan hal baru. Samsung sudah pernah merilis smartphone dengan lensa optik berukuran besar. Tetapi hadirnya Kodak membuat konsep memotret semakin advance. Bodinya ramping hanya setebal 9,69 mm. Bandingkan dengan Smasung Galaxy K Zoom (produk terakhir Samsung dengan lensa besar) yang lebih tebal, 16,6 mm. Dimensinya 147,8 x 73,35 mm, ini setara dengan smartphone yang memiliki layar berukuran 5 inci. Layar Kodak Ektra (IPS LCD) pun dilapis oleh Gorilla Glass 3.
Kodak Ektra sejak awal memang membidik fotografer. Sebagai alat rekam ekstra maka lensa menjadi komponen paling penting. Kodak lantas menanamkan lensa 21 MP (26,5 mm) non reflektif yang mempunyai aperture f/2.0. Lensa ini dilengkapi dengan 6-Axis OIS (Optical Image Stabilization). Sebuah foto hasil pemotretan ditunjukkan dan tampak benar warna yang natural, tajam dan kontras. Kamera utama ini pun telah disipakan ntuk merekam video 4K. Sejumlah teknologi terkini ikut dibawa umpamanya HDR maupun Phase Detection Auto Focus. Sementara untuk selfie, Kodak menyiapkan lensa 13 MP.
Membawa Android Marshmallow, Kodak Ektra tidak memilih prosesor bikinan Qualcomm. Sebagai SoC ditunjuk Helio X-20 punya Mediatek dengan konfigurasi decacore berkecepatan komputasi 2,3 GHz.
Bodinya dibalut oleh kulit layaknya sebuah kamera digital DSLR. Kesan klasik memang sangat terasa. Pada bagian kanan (pada posisi horisontal) atau bawah (pada posisi vertikal) dibuat sebuah grip yang di dalamnya bercokol speaker.
Untuk mengoptimalkan pekerjaan memotret, seri ini menggunakan memori sistem 3 GB RAM dengan memori simpan file foto maupun video seluas 32 GB. Tentu tak cukup, karenanya disediakan pula memori eksternal microSD.
Bagian menarik lainnya adalah pada tampilan menu pemotretan yang dirancang menyerupai kamera DSLR. Kodak menyebutnya Intuitive Touchscreen DSLR Dial. Tampilan setingan rotator pada kamera DSLR dibuat image yang diselipkan di tampilan utama pemotretan. Tentu saja tersedia opsi Otomatis dan Manual. Sementara tombol capture pun serupa, bahkan disertai logo Kodak yang Anda pun sudah tahu. Tombol manual capture tetap disediakan di atas grip, semata untuk memanjakan mereka yang masih terbiasa memotret dengan cara menekan tombol manual.
Menu-menu yang tersedia antara lain; Smart Auto, HDR, Portrait, Manual, Panorama, Macro, Bokeh, Sport, Night hingga Video. Sementara kalau Anda pilih mode Manual, seluruh setelan pada kamera DSLR pun dapat Anda temui dan segera atur.
Pasca pemotretan, fotografer masih diberi kebebasan untuk melakukan olah foto. Kodak menyiapkan aplikasi editing SnapSeed milik Google. Jika Anda ingin mencetak, sebuah aplikasi bertajuk Kodak Prints pun tak ketinggalan menanti.
Kodak melepas seri ini seharga 449 pounds atau sekitar Rp 7,1 jutaan.(*)
