SINYALMAGZ.com – Baru-baru ini terungkap, konten bermuatan pornografi anak ternyata sangat marak dibagikan melalui aplikasi pesan WhatsApp di grup obrolan.
Menurut laporan Financial Times, kondisi ini masih akan terus terjadi meskipun para peneliti telah melaporkannya ke perusahaan.
Dikutip dari laman Business Insider, Sabtu (22/12/2018), peneliti dari Israel kepada Financial Times berbagi soal temuannya, yakni konten pelecehan anak dalam jumlah masif di banyak grup obrolan.
Kemudian, para peneliti sudah mencoba melaporkan temuan tersebut ke Facebook, selaku perusahaan yang menaungi WhatsApp, pada bulan September 2018 lalu.
Namun ternyata, beberapa dari grup-grup obrolan itu masih aktif membagikan konten-konten pornografi anak.
“Ini adalah sebuah bencana, konten-konten semacam ini dulu kebanyakan ditemukan di Darknet, namun kini mudah ditemukan di WhatsApp.”, ujar salah satu peneliti.
Konten-konten ilegal tersebut ditemukan dalam bentuk video dan juga gambar pada sejumlah grup WhatsApp.
Peneliti menyebut, konten-konten ilegal yang dimaksud tersebut begitu mudah ditemukan. Bahkan, orang luar bisa dengan mudah bergabung di dalam salah satu grup obrolan tersebut.
Kepada Financial Times, WhatsApp mengklaim bahwa pihaknya punya teknik-teknik untuk memindai pengguna dan grup terkait dengan konten ilagal.
Bahkan, menurut pihak WhatsApp sendiri, per harinya ribuan akun telah diblokir dari platform.
Meski demikian, para peneliti ini menyebutkan bahwa sejumlah grup yang mereka pantau terang-terangan menggunakan nama “cp” yang berarti child porn alias ponografi anak dengan gambar yang eksplisit.
WhatsApp sendiri telah menerapkan enkripsi end-to-end sejak tahun 2016 lalu. Fitur enkripsi ini menghadirkan sejumlah lapisan keamanan yang melindungi privasi pengguna dari kemungkinan ancaman siber atau pengawasan pemerintah.
Meski demikian, adanya enkripsi ini membuat pihak WhatsApp sendiri dan penegak hukum tidak bisa melihat isi pesan, termasuk jika di dalamnya terdapat konten ilagal atau menyalahi aturan.