Facebook Klarifikasi Soal Pencurian Data

SinyalMagz.com – Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, memberikan klarifikasi terkait isu pencurian data yang dilakukan Cambridge Analytica, perusahaan sektor data yang dikenal karena bantuannya dalam kampanye Donald Trump pada Pemilu 2016 silam.

Dalam siaran persnya, Zuckerberg memiliki tanggung jawab untuk melindungi data. Dan jika Facebook tidak bisa melakukan hal tersebut, maka Facebook tidak layak untuk melayani pengunanya.

“Saya mencoba memahami apa yang terjadi sebenarnya, dan memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi. Kabar baiknya adalah, tindakan untuk pencegahan telah kami lakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun kami juga melakukan kesalahan, masih banyak hal yang harus kami lakukan, dan kami perlu meningkatkan upaya kami untuk mengatasi hal ini.”, kata Zuckerberg.

Zuckerberg pun membeberkan tentang kronologi kejadian tentang hubungan dengan Cambridge Analytica sebagai berikut.

Pertama, pada tahun 2007, Zuckerberg meluncurkan platform Facebook dengan visi, aplikasi yang bersifat sosial seharusnya lebih banyak tersedia. Di dalam platform tersebut terdapat kalendar yang menunjukkan tanggal ulang tahun teman, peta yang dimiliki menunjukkan dimana tempat tinggal teman, dan alamat teman yang dimiliki harus menampilkan foto mereka.

“Untuk melakukan hal ini, kami memungkinkan orang untuk log-in ke aplikasi dan membagikan informasi mengenai siapa teman-teman mereka dan beberapa informasi mengenai teman-temannya.”, ujar Zuckerberg.

Kedua, pada tahun 2013, seorang peneliti dari Cambridge University bernama Aleksandr Kogan membuat sebuah aplikasi kuis kepribadian. Aplikasi ini di instal oleh sekitar 300 ribu orang yang membagikan data pribadi mereka serta beberapa data teman-teman mereka.

“Mengingat cara kerja platform kami saat itu, Kogan bisa mengakses puluhan juta data teman-teman dari orang yang menginstal aplikasi tersebut.”, tambah Zukerberg.

Ketiga, pada tahun 2014, untuk mencegah aplikasi melakukan penyalahgunaan data, Facebook mengumumkan mengubah kebijakan platform untuk membatasi data yang dapat diakses oleh aplikasi secara siginifikan. Hal terpenting adalah, aplikasi seperti yang dibuat Kogan tidak bisa lagi meminta data teman dari pengguna kecuali teman mereka juga mengakses aplikasi tersebut.

Kemudian pada tahun 2015, Facebook mendapat informasi dari jurnalis di The Guardian bahwa Kogan telah membagikan data dari aplikasinya dengan Cambridge Analytica.

“Membagikan data orang lain tanpa persetujuan dari orang tersebut adalah suatu pelanggaran bagi kebijakan kami, sehingga kami memblok aplikasi Kogan dari platform kami, dan meminta Kogan serta Cambridge Analytica secara formal menyatakan bahwa mereka telah menghapus semua data yang diperoleh secara ilegal. Mereka telah menjamin hal tersebut.”, ungkap Zuckerberg.

Selanjutnya, kata Zuckerberg, minggu lalu, pihaknya mendapatkan informasi dari The Guardian, The New York Times, dan Channel 4 bahwa Cambridge Analytica tidak menghapus data seperti apa yang telah mereka sampaikan.

Menurut Zuckerberg, kejadian pencurian data ini tidak hanya merusak kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan juga Facebook, namun juga merusak kepercayaan antara Facebook dan pengguna yang telah membagikan data mereka, serta mengharapkan Facebook untuk menjaganya.

Oleh karena itu, Facebook pun mengambil langkah penting pada tahun 2014 untuk mencegah pelaku yang tidak bertanggungjawab dalam mengakses informasi orang lain melalui cara seperti ini.

Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan dan akan menjabarkan apa saja langkah-langkah yang akan diambil.

Pertama, Facebook akan memeriksa semua aplikasi yang memiliki akses atas informasi dalam jumlah besar di Facebook sebelum mengubah kebijakan di tahun 2014 untuk mengurangi akses terhadap data, dan juga akan melakukan audit secara menyeluruh terhadap aplikasi dengan aktivitas yang mencurigakan.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled