Kisah Benito Mussolini, Diktator Italia Yang Tega Eksekusi Mati Menantunya Sendiri

SINYALMAGZ.com – Jika melihat kekalahan Italia dalam Perang Dunia II, memang tidak lepas dari tanggung jawab Perdana Menteri (PM) Benito Mussolini. Bahkan, Mussolini lebih pantas disebut sebagai seorang diktator dari pada Perdana Menteri.

Akibat kebijakan Mussolini kala itu, Italia pun akhirnya ikut terseret ke kancah peperangan dan menjadi Poros bersama Nazi Jerman dan Jepang.

Namun di balik sosok Benito Mussolini, sebenarnya ada seseorang yang dianggap menjembatani hubungan Italia yang berkawan dengan Nazi Jerman.

Sosok tersebut adalah Galeazzo Ciano, yang tak lain merupakan menantu Mussolini sendiri.

Dikutip dari History.com, Kamis (7/2/2019), awalnya Galeazzo hanyalah seorang lulusan Universitas Roma dengan gelar Sarjana Hukum. Ia lantas memulai karir diplomatiknya dengan bekerja sebagai konsul Italia bagi China.

Nasibnya berubah tatkala Galeazzo menikahi putri Mussolini, yaitu Edda, pada tahun 1930.

Setelah menikah, Galeazzo pun diangkat oleh mertuanya menjadi Dewan Agung Fasis Italia. Bahkan, Galeazzo secara tak langsung dapat memerintahkan militer Italia untuk membom Ethiopia pada tahun 1935.

Galeazzo Ciano bersama Edda.

Karena Mussolini pula, Galeazzo lantas dijadikan tangan kanannya dan digadang-gadang bakal menjadi pengganti dirinya.

Galeazzo jugalah yang memprakarsai agar Italia ikut bersekutu dengan Nazi Jerman, meskipun kala itu Mussolini sendiri tidak begitu suka dengan Hitler.

Berkat Galeazzo, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu), maka terbentuklah kebijakan fasis Italia-Jerman yang dikenal dengan “Pakta Baja”.

Italia akhirnya terjerumus ke dalam perang yang harusnya tidak perlu mereka lakukan melawan Sekutu.

Apalagi saat kekalahan Italia di Yunani dan Afrika Utara, menjadi sebab Mussolini mulai curiga dengan menantunya itu.

Mussolini menganggap kekalahan di Yunani dan Afrika Utara sebagai hal serius. Ia kemudian memecat Galeazzo sebagai Menlu Italia, dan menugaskannya sebagai Dubes Italia untuk Vatikan.

Sial bagi Mussolini, Galeazzo malah menyumbang suara mertuanya itu kala dijatuhkan dari kekuasaannya pada tanggal 25 Juli 1943.

Mussolini tidak pernah memaafkan menantunya itu, atas aksi yang dianggapnya sebagai pengkhianatan.

Tahu nyawanya terancam, Galeazzo pun akhirnya kabur ke Italia Utara.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled