sinyal.co.id
Beberapa tahun ini, ada banyak tren menarik di industri ponsel pintar. Hampir tidak ada brand dengan produk yang terlalu kuat belakangan ini. Hampir semuanya memiliki kekuatan berimbang. Tren lain yang berkembang adalah, fitur ponsel murah jadi tidak jauh berbeda dengan kelas atas atau premium. Kenapa fitur ponsel murah jadi bagus tapi ponsel premium tidak? Berikut alasannya.
Ilusi Inovasi
Inovasi pada teknologi merupakan hal yang penting. Semua produsen yang menggarap ponsel premium ingin merubah arah permainan dengan senjata ini. Oleh karena itulah tiap tahun produsen mencoba menemukan hal baru yang bisa disematkan dalam produk mereka.
Contoh sederhananya adalah teknologi pemindai sidik jari. Fitur smartphone ini menjadi populer belakangan ini. Namun kegunaannya masih belum sempurna. Nyatanya, teknologi secanggih itu hanya digunakan untuk membuka tutup ponsel. Sebenarnya tugas itu bisa dilakukan dengan tombol fisik.
Fitur pemindai sidik jari ini juga menawarkan keamanan dan privasi pengguna. Hanya saja “jualan” ini kurang mempan, karena masih banyak yang percaya pada PIN, Password, maupun pattern.
Tren baru coba dikembangkan. Sebut saja Sony yang menanamkan layar 4K ke produk premium mereka. Hasilnya nyaris tidak ada yang pembeda signifikan antara layar ponsel 4K dengan resolusi standar 720×1280 pixels.
Begitu juga dengan revolusi sudut layar lengkung dari Samsung Galaxy S6 edge. Inovasi ini kurang mampu menyentuh kebutuhan pengguna.
Jadinya, ponsel premium hanya tampak sedikit lebih keren dari ponsel terjangkau. Pada akhirnya, beberapa dari fitur-fitur itu pun diturunkan ke perangkat yang lebih murah.
Esensial
Sebaliknya, ponsel murah dengan harga terjangkau tidak mengejar inovasi. Ponsel murah memiliki pendekatan berbeda ke pengguna. Cukup dengan menawarkan kinerja yang baik dan sedikit fitur maka ponsel siap dijual bak kacang goreng. Oleh karena itulah persaingan di papan tengah lebih menggiurkan akhir-akhir ini.
Alasan lainnya ialah, improvisasi di kelas menengah dan entry level juga terbilang cepat. Ini juga yang menjadi alasan kenapa HTC anjlok di pasaran. Sebut saja HTC One M9 yang menawarkan harga dua kali lebih mahal daripada ponsel murah lain. Padahal One M9 memiliki kekuatan fitur yang hampir setara dengan kelas menengah.
Kata kuncinya adalah, ponsel harga terjangkau sudah mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Ini memuaskan pelanggan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Namun itu hak Anda untuk memiliki ponsel teranyar dan termutakhir. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Hanya saja mengeluarkan uang lebih tidak serta merta memberikan pengalaman menggunakan ponsel yang jauh lebih baik.
Berkaca dari tren ini, produsen harus segera merubah mindset mereka saat menciptakan perangkat premium. Inovasi yang bermanfaat adalah kunci sukses untuk tampil di garis depan dan merebut hati pelanggan. Lalu