Menurut laporan Ranker.com, Papo menginfeksi dirinya dengan HIV menggunakan darah yang diperolehnya dari sebuah konser.
Ia terpaksa melakukan itu karena pemerintah Kuba tidak akan membiarkannya menjalani hidup dengan cara punk-nya.
Pada tahun 1989, militer menyerahkan kendali sanitarium kepada Kementerian Kesehatan. Sehingga kini, hampir seluruh sanitarium sudah ditutup. Kalaupun ada, fungsinya lebih untuk rawat jalan alih-alih tempat karantina.