SINYALMAGZ.com – Letak geografis Indonesia memang amat strategis bagi pelayaran internasional. Misalnya saja, jalur pelayaran laut dan penerbangan Indonesia menjadi urat nadi bagi kehidupan negara tetangga, Australia.
Jika tega, Indonesia bisa saja membuat Australia sekarat dengan melarang segala kapal maupun pesawat yang hendak menuju ke Negeri Kangguru itu.
Niscaya, pelarangan itu akan mempersulit perekonomian Australia dan menjadikan apapun di sana berharga mahal bagi warganya.
Dikutip dari 50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana, Rabu (30/1/2019), karena jalur pelayaran inilah maka tak ayal armada US Navy (Amerika Serikat) sering wara-wiri melewati perairan Indonesia, baik dari Australia maupun Pasifik dan sebaliknya.
Kala itu, sebuah kapal induk US Navy dan kapal Frigate-nya sedang melakukan pelayaran dari Australia hendak menuju Pasifik.
Masalahnya, mereka tidak meminta izin terlebih dahulu kepada otoritas Indonesia untuk melintas.
Namun ketika mendekati Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), seorang awak kapal US Navy memergoki sebuah kapal selam Indonesia berlayar di permukaan air.
Armada US Navy sadar jika aksi “slonong boy” mereka ketahuan, dan berpikir jika kapal selam Indonesia melakukan penghadangan untuk menghalau mereka.
Sadar karena hampir melanggar batas wilayah negara berdaulat, maka awak kapal US Navy itu pun mengirimkan sinyal izin melintas.
Mereka pun segera meninggalkan area, di mana terdapat kapal selam Indonesia di sana.
Awak kapal US Navy sampai geleng-geleng kepala karena melihat keberanian kapal selam Indonesia. Meski hanya satu buah, namun berani mengusir armada mereka yang begitu kuat.
Bahkan, selang beberapa hari kemudian, media resmi militer AS menyebutkan keberanian kapal selam Indonesia dalam menjaga setiap jengkal wilayah negara dengan bertaruh nyawa, karena tidak takut menghadapi armada US Navy.
Sementara itu, US Navy pun lebih kagum lagi, karena kapal selam Indonesia menghadang mereka dengan posisi berlayar di permukaan, bukan menyelam.
Padahal saat itu awak kapal selam Indonesia juga was-was ketika mencegat armada US Navy, karena lifting ship dan sistem sonar kapal sedang rusak, yang berakibat tidak bisa menyelam.