SINYALMAGZ.com – Tak bisa dipungkiri, media sosial (medsos) kini memang sudah dipenuhi oleh kabar-kabar bohong atau hoax. Untuk itu, sebagai seorang pengguna, tentunya kita sendiri harus bisa mengenali berita bohong tersebut dan melaporkannya ke pihak pengelola.
Mencari berita dari sumber yang terpercaya tentu saja bisa menjadi solusi dalam menangkal kabar-kabar bohong tersebut.
Namun sepertinya hal ini tidak berlaku bagi beberapa warga Ponorogo.
Seperti dikutip dari laman Kompas.com, Rabu (13/3/2019), sejumlah warga dari Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, pindah ke Malang hanya karena percaya dengan isu Kiamat yang tersebar melalui sosial media.
Menurut informasi, kejadian ini bermula dari sebuah unggahan di Facebook oleh akun bernama Rizki Ahmad Ridho. Di mana ia menanyakan terkait kabar orang-orang di Kecamatan Badegan yang tiba-tiba pindah dan menjual seluruh harta bendanya di grup Info Cegatan Wilayah Ponorogo.
Sontak, uggahan tersebut kemudian mendapatkan reaksi dari para netizen. Tercatat, lebih dari 1400 komentar dan 1000 Like dari netizen.
Beberapa komentar ada yang membenarkan kabar tentang para warga yang percaya isu Kiamat tersebut.
Selain itu, ada pula komentar yang mengatakan kalau di desanya ada keluarga yang tiba-tiba menjual mobil, motor, dan sapi milik mereka.
Para warga Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, tersebut diduga percaya dengan isu di media sosial terkait datangnya hari Kiamat, yang akan terjadi 4 tahun lagi.
Menanggapi isu tersebut, Bupati Ponorogo pun langsung memberikan tanggapannya.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, membenarkan jika ada sejumlah warganya yang pindah karena termakan isu Kiamat tersebut.
Dirinya bahkan mengatakan, kalau kejadian tersebut sudah berlangsung sejak sebulan lalu.
“Kami sudah berusaha mencegah, memberikan pembinaan, agar hal tersebut tidak dilakukan. Namun sudah terlanjur yakin dan jatuh cinta, jadi ya susah.”, kata Ipong.
Tokoh yang dimaksud tersebut diketahui berasal dari Kasembon, Malang.
Ipong kemudian menjelaskan kalau Kasembon yang berada di Malang itu diumpamakan seperti kisah Nabi Nuh. Mereka yang berada di sana beranggapan tidak akan terkena Kiamat.
