WWW.SINYALMAGZ.COM – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui Indosat Business, hari ini kembali menyelenggarakan Connex webinar series bertajuk “Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan di Industri Jasa Keuangan dengan Solusi Digital yang Aman dan Andal”. Connex ketiga di tahun ini bertujuan untuk menjawab tantangan yang sedang dihadapi oleh industri jasa keuangan Indonesia serta literasi mengenai keamanan dan perlindungan industri jasa keuangan digital.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bayu Hanantasena, mengatakan, “IOH melalui Indosat Business, hadir dengan sejumlah solusi yang tepat untuk industri finansial seperti layanan data center, big data analytics, security operation center, SD-WAN, unified communications, hingga layanan chatbot yang mendukung pengalaman nasabah yang baik dan terjamin keamanannya.”
Penyelenggaraan Indosat Business Connex ketiga tahun 2022 ini, turut menghadirkan Anggota Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi, Analis Eksekutif Senior Group Inovasi Keuangan Digital OJK, Dino Milano Siregar, Executive Vice President Center of Digital BCA dan Ketua Komite Kerja Cyber Security Perbanas, Wani Sabu, SVP-Head of Head of Data Analytic Indosat Ooredoo Hutchison, Pulkit Khanna, SVP-Head of Marketing & Channel Management Indosat Ooredoo Hutchison, Linggajaya Budiman, serta Interim President Director BDx Indonesia, Mayank Srivastava yang membahas segala hal yang dibutuhkan oleh sektor keuangan di Indonesia saat ini dan masa depan.
Perubahan pola kinerja industri jasa keuangan merupakan dampak dari Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan di industri perbankan dan jasa keuangan. Perlambatan ekonomi, perlambatan pertumbuhan kredit, peningkatan Non-Performing Loan (NPL) yang memicu restrukturisasi kredit, hingga penurunan transaksi di cabang, menjadi kendala yang dihadapi sektor ini. Di sisi lain, terjadi peningkatan transaksi digital yang mendorong migrasi layanan perbankan yang berbasis konvensional menuju digital. Pemerintah pun mendukung insiatif transformasi digital dan transaksi non-tunai lewat implementasi QRIS.
Meski layanan perbankan secara digital menawarkan kemudahan akses bagi nasabah, namun bayang-bayang kejahatan siber terus menghantui, sebab keamanan data digital makin rentan serangan siber. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga membuat biaya teknologi informasi kian tinggi. (*)