Sinyal.co.id – Tampaknya Qualcomm memang sedang mendapatkan serangan bertubi-tubi dari berbagai penjuru terkait perang legal dan monopoli.
Tarif Lisensi Tak Masuk Akal Karena Monopoli
Keluhan terkini berasal dari Intel. Perusahaan tersebut mengklaim Qualcomm mengenakan biaya lisensi lima kali lipat sambil menawarkan harga lebih murah untuk chip bagi produsen smartphone.
Intel telah mendesak Komisi Perdagangan Internasional untuk menyelidiki Qualcomm. Hal ini karena lisensi teknologi Qualcomm dirasa tidak selaras dengan istilah “adil, beralasan dan non diskriminasi”.
Tarif yang dikenakan Qualcomm luar biasa tinggi. Sementara Qualcomm mengatakan bahwa Intel menggunakan paten pada modem LTE tertentu secara tidak sah dan meminta Apple mengganti komponen tersebut.
Intel mengklaim hanya satu hari setelah berita mengenai empat perusahaan dari Taiwan menuduh Qualcomm mengenakan tarif terlalu tinggi untuk patennya.
Keempat perusahaan tersebut juga memasok komponen untuk iPhone dan iPad besutan Apple.
Qualcomm juga diselidiki oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) yang telah mengenakan denda yang diminta oleh pemerintah Korea Selatan.
Jangan lupa juga bahwa Qualcomm telah mengklaim bahwa Apple membuat modemnya lebih lambat ketimbang modem Intel.
Intel mengklaim bahwa ada alasan mengapa perusahaan tersebut menimbun pasar chip.
Ironisnya, pada tahun 2014 justru Intel diwajibkan membayar denda $1,4 miliar atas taktik anti persaingan di Uni Eropa.
Nah, kira-kira nanti Qualcomm akan mendapatkan serangan dari perusahaan mana lagi ya?