sinyal.co.id
Instagram menjadi berita panas. Mereka meluncurkan fitur paling kontroversial bernama Stories. Fitur ini dituding meniru Snapchat. Pada dasarnya, Stories adalah fitur video 10 detik yang hanya bisa disaksikan selama 24 jam saja. Fitur ini sama persis seperti milik Snapchat.
Setelah banyak yang menuding, akhirnya sang bos mengaku juga. CEO Instagram, Kevin Systrom mengakui kalau fitur Stories di Instagram menjiplak Snapchat. Pengakuan seperti ini jarang terjadi di Silicon Valley, walau kasus copy-paste di industri teknologi terbilang lumrah.
Setelah pengakuan itu, Instagram seolah melancarkan sebuah perang terbuka di ranah sosial media. Ketika dua fitur terang-terangan diadu, tinggal tunggu siapa yang tumbang duluan. Sengitnya, ini terjadi di ranah sosial media yang sangat padat dan berdarah-darah sejak awal.
Alasan Instagram untuk meniru Snapchat bisa diterima akal. Pasalnya, platform video yang diperkenalkan Snapchat cepat sekali populer. Ide untuk merekam secara langsung kegiatan sehari-hari pengguna, menjadi tren umum penikmat sosial media belakangan ini. Sehingga mengancam eksistensi foto yang jadi tulang punggung Instagram selama ini. Para sosialita dunia maya seperti menemukan wadah baru dalam mengekspresikan diri melalui video berdurasi pendek tersebut.
Sesuai visinya, Instagram ingin menjadi highlight di industri media sosial. Sebagai media sosial yang mengedepankan ekspresi visual, Instagram ingin menangkap semua momen dalam segala bentuk media. Video dalam Snapchat telah ditonton 10 miliar orang lebih dalam sehari. Selain itu, hanya dalam tiga bulan saja, Februari-April 2016 jumlah pengguna Snapchat meningkat 25{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}. Siapa yang tidak meneteskan air liur akan kesuksesan besar itu?
Lalu