SINYAL.co.id – Microsoft mengatakan bahwa sudah waktunya untuk menyingkirkan kata sandi. Hal ini karena kata sandi tetap terlalu mudah diretas untuk dicuri identitasnya dan menjadi sumber hilangnya data.
Perusahaan yang bermarkas di Redmond tersebut mengatakan bahwa kata sandi sekarang ini sudah kuno.
Mengubah kata sandi secara rutin ke susunan karakter yang sulit untuk diingat bukanlah solusi yang paling aman.
“Selama beberapa puluh tahun, industri ini telah fokus pada pengamanan perangkat. Model ini perlu diperbarui. Mengamankan perangkat adalah penting, tetapi ini tak cukup. Kita juga harus fokus pada mengamankan individu. Kami dapat meningkatkan pengalaman dan keamanan dengan menjadikan diri Anda sebagai kata sandi,” ucap Bret Arsenault, corporate vice president and chief information security officer di Microsoft
Solusi Microsoft
Salah satu jawaban Microsoft pada masalah kata sandi adalah Windows Hello yang melakukan verifikasi identitas pengguna memakai wajah, sidik jari dan bahkan pemindaian iris.
Perusahaan mengatakan solusi tersebut telah digunakan oleh sebagaian besar pegawai mereka. Dan 70{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} pengguna Windows 10 dengan perangkat yang disertai Biometric memilih Windows Hello ketimbang kata sandi biasa.
Microsoft juga berada di dewan direktur FIDO (Fast Identity Online). Aliansi FIDO tersebut bekerja dengan para pemimpin industri tersebut yang mencakup Intel dan Google untuk mengembangkan spesifikasi dan sertifikasi untuk teknologi yang menggantikan kata sandi seperti token USB, biometrik dan solusi berbasis smartphone.
Tetapi Windows Hello belum sempurna, setidaknya pada versi yang lebih lama dari sistem operasi tersebut.
Minggu lalu perusahaan keamanan Jerman SYSS menemukan bahwa mereka dapat mengakali teknologi pengenalan wajah menggunakan hasil cetak foto kepala.
Namun hal tersebut berhasil dilakukan pada sistem Windows 10 yang belum menerima Fall Creators Update.
Perusahaan besar lainnya yang mendorong autentifikasi menggunakan biometrik tentu saja adalah Apple.
Terlapas dari beberapa contoh sistem Face ID yang berhasil dikelabui dengan foto dan saudara pengguna, seistem ini masih diharapkan akan tiba pada perangkat lain besutan perusahaan tersebut tahun depan.