PT Indosat Ooredoo berhasil menjual, dan menyewa kembali 3.100 buah menaranya kepada dua pembeli, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Selasa (15/10) ketiga perusahaan mendatangani SPA (sales and purchase agreement) senilai Rp 6,39 triliun, atau rata-rata Rp 2 miliar per menara.
Dari 3.100 menara itu Mitratel memenangkan 2.100 sementara Protelindo sisanya, 1.000 menara, dan Indosat menyewa kembali menara-menara tadi selama 10 tahun. Pembayaran transaksi secara tunai dilakukan segera sebelum akhir tahun dan mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 21 November 2019.
Menurut Presdir dan CEO PT Indosat Ooredoo, Ahmad Al Neama, transaksi ini memungkinkan Indosat mempercepat pelaksanaan strateginya memberi pengalaman terbaik bagi pelanggan. Bagi pembeli, seluruh menara tadi tidak hanya disewa oleh Indosat, tetapi banyak di antaranya disewa operator lain.
Saat ini PT Indosat memiliki 56,7 juta pelanggan yang jaringan layanannya diliput oleh 24.874 BTS (base transceiver station) yang tersebar di 475 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Kata Dirut dan CEO Protelindo, F Aming Santoso, 1.000 menara yang dibelinya digunakan oleh 1.850 penyewa, melengkapi jumlah 20.000 menara miliknya dengan 32.000 penyewa. Protelindo juga mengoperasikan jaringan serat optik sepanjang 17.300 km dan menyediakan layanan VSAT (very small aperture terminal) ke berbagai pelanggan.
Sementara Mitratel, penyedia infrastruktur telekomunikasi anak perusahaan PT Telkom, mengelola lebih dari 13.700 menara yang disewa oleh semua operator seluler di Indonesia. Ujar Dirut Mitratel, Herjan Wijanarko, akuisisi 2.100 menara milik Indosat akan memperkuat fundamental bisnis perusahaan.
Di masa mendatang, industri menara, kata Herjan, masih terus tumbuh seiring dengan berkembangnya teknologi dan layanan seluler. Pihaknya juga melakukan inovasi “new digital business initiatives” sebagai usaha mempercepat pencapaian visi perusahaan sebagai pemimpin dan penyedia infrastruktur telekomunikasi terbaik di Asia Tenggara.
Tidak hanya Indosat yang menjual menaranya, karena PT XL Axiata sedang menyiapkan penjualan sebagian dari sisa 4.500 buah menara miliknya, dengan alasan sudah tidak strategis lagi. Selama ini menara-manara saling berhubungan dan beberapa menjadi penyatu dalam fungsinya sebagai radio komunikasi, namun fungsi itu sudah berkurang karena setiap menara sudah dihubungkan dengan jaringan serat optik.
XL pernah menjual sekitar 6.000 menaranya pada tahun 2014, kepada PT Solusi Tunas Pratama dan PT Protelindo. Sama dengan PT Indosat, XL juga menyewa kembali menara itu, namun untuk penjualan sisa 4.500 menara itu kemungkinan XL tidak menyewa kembali karena memang tidak lagi membutuhkannya. ***