WWW.SINYALMAGZ.COM – Secara resmi Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan penandatanganan perjanjian transaksi definitif untuk rencana penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia. Keduanya adalah PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo”) dan PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”). Perusahaan hasil merger akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”).
Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi guna menciptakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital kelas dunia yang lebih besar. Selama ini sulit bagi keduanya berada di posisi kedua setelah Telkomsel.
Indosat Ooredoo Hutchison diharapkan akan menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua. Diperkirakan pendapatan hasil merger ini dapat mencapai angka 3 miliar dolar (sekitar Rp 42,8 Triliun).
Indosat Ooredoo dan H3I memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan kombinasi dari aset-aset ini juga akan memungkinkan perusahaan hasil merger untuk mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan CAPEX serta memberikan keuntungan yang lebih besar kepada semua stakeholder.
Dengan induk perusahaan yang sama-sama kuat Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memanfaatkan operasi multinasional yang mencakup pasar utama di Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.
Pengaturan Saham
Grup Ooredoo saat ini memiliki 65 % kepemilikan saham di Indosat Ooredoo melalui Ooredoo Asia. Penggabungan ini membuat CK Hutchison menerima saham baru yang diterbitkan di Indosat Ooredoo sebesar 21,8% dan PT Tiga Telekomunikasi Indonesia sebesar 10,8% dari bisnis Indosat Ooredoo Hutchison yang digabungkan.
Kemudian CK Hutchison akan mengakuisisi 50% kepemilikan saham di Ooredoo Asia yaitu menukarkan 21,8% kepemilikannya di Indosat Ooredoo Hutchison dengan 33,3% saham di Ooredoo Asia, dan akan mengakuisisi tambahan 16,7% saham dari Grup Ooredoo dengan imbalan uang tunai sebesar 387 juta dolar. Setelah transaksi di atas, kedua pihak masing-masing akan memiliki 50,0% saham Ooredoo Asia, yang akan diubah namanya menjadi Ooredoo Hutchison Asia, yang akan mempertahankan 65,6% kepemilikan saham pengendali di perusahaan hasil merger.
Posisi Jabatan
Perjanjian ini juga telah mengatur posisi jabatan perusahaan baru. Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO. Ahmad Al-Neama akan tetap menjadi Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo dan Cliff Woo akan tetap sebagai CEO H3I sampai selesainya proses merger.
Selanjutnya Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan bergabung dengan Dewan Komisaris dari perusahaan hasil merger.
Aziz Aluthman Fakhroo, Managing Director Ooredoo Group, mengatakan, “Kesepakatan ini merupakan langkah signifikan menuju visi bersama kami untuk menciptakan nilai yang luar biasa bagi pelanggan dan pemegang saham kami dengan menyatukan dua merek telekomunikasi terkemuka di Indonesia untuk menciptakan pemain nomor dua yang lebih kuat di Indonesia.”
Sementara Canning Fok, Group Co-Managing Director CK Hutchison Holdings Limited, mengatakan, “Ini adalah kesempatan besar untuk menciptakan pemain telekomunikasi yang lebih kuat dan lebih inovatif di Indonesia. Indosat Ooredoo Hutchison akan memiliki massa kritis yang memungkinkan untuk mendorong perluasan dan peningkatan jaringan serta mendukung agenda digital Pemerintah maupun bermanfaat bagi pelanggan secara keseluruhan.”(*)