SINYALMAGZ.com – Empat sosok mumi berjari tiga ditemukan di Nazca, Peru. Masing-masing bentuknya mirip manusia, punya dua lengan, dua kaki, satu kepala, sepasang mata, dan mulut tunggal. Konon, mereka berusia 6.500 tahun.
Secara biologis dan kimiawi, jaringan tubuh jasad yang awet itu mengindikasikan bahwa mereka adalah manusia. Dan seperti halnya kita, DNA mumi-mumi itu terdiri dari 23 pasang kromosom.
“Mereka memang terlihat seperti manusia, namun faktanya bukan.”, ujar Profesor Konstantin Korotkov dari Russian National Research University, dalam video yang diposting di Gaia.com.
Salah satu bukti adalah, mumi tersebut berjari tiga. Korotkov menduga, mereka adalah humanoid, bukan homo sapiens atau spesies manusia.
Sejumlah pihak menyebutkan, bahwa itu adalah mumi alien.
Benarkah demikian?
Dikutip dari laman News.co.au, Jumat (2/11/2018), Profesor Konstantin Korotkov dari Universitas Riset Nasional Rusia mengatakan, penemuan yang ia dapati bersifat humanoid, dan bukan homo sapien.
“Masing-masing mumi ini punya dua lengan yang kecil, dua kaki, satu kepala, sepasang mata, dan juga mulut.”, ujar Korotkov.
“Pemindaian tomografi mengungkapkan bentuk kerangka mumi. Jaringannya memiliki sifat biologis dan DNA-nya menampilkan 23 pasang kromosom, sama seperti yang kita miliki. Mereka tampak seperti manusia, tapi nyatanya tidak.”, lanjutnya.
Sama seperti Korotkov, dokter Edson Vivanco juga menyimpulkan hal yang sama, bahwa fosil tersebut adalah makhluk non-manusia.
“Saat ini, kami masih sedang mempelajari penemuan itu. Meski demikian, kami memiliki banyak bukti untuk membuktikan bahwa apa yang kami percayai itu nyata.”, ujar Vivanco.
Rekaman video yang diyakini sebagai “mumi alien” itu sendiri dirilis pada Juni 2017 lalu, di Peru. Dalam video tersebut terlihat tubuh yang memiliki tinggi 168 sentimeter dengan proporsi yang amat mirip manusia.
Perbedaan yang jelas, selain tengkorak yang memanjang, adalah 3 jari pada tangan dan ketiadaan hidung dan telinga. Hanya ada satu lubang di tempat hidung, dan satu lubang di tempat telinga.
Dalam video, Dr Korotkov menjelaskan, bahwa keanehan itu bukan kecacatan, melainkan karena individu itu adalah “makhluk lain, humanoid lain”.
Meski demikian, temuan itu bukan satu-satunya contoh keberadaan tengkorak memanjang di Peru.
Sebelumnya, ada 300 tengkorak di suatu kawasan pemakaman di Paracas, Peru, yang menjadi temuan terbanyak tengkorak memanjang di seluruh dunia.