Sejauh ini, para astrobiologis hanya mendeteksi kehidupan di ruang angkasa dengan mendeteksi “tepi merah” saja.
Namun, temuan ini, menurut Schwieterman, membuat mereka perlu mempertimbangkan untuk mencari “tepi hijau” juga.
“Jika organisme ini hadir dalam kepadatan yang cukup pada planet ekstra surya, sifat-sifat refleksi akan dicetak pada spektrum cahaya planet yang dipantulkan.”, kata Schwieterman.