Kinerja (Nilai: 8)
ANTUTU |
50282 |
NENAMARK | 60 fps |
QUADRANT | 26384 |
ANTUTU: BROWSER | 18276 |
Ketika seri ini dirilis, muncul pertanyaan mengapa bukan chipset dari Qualcomm seperti yang sejak dulu digunakan. Malah menggunakan chipset bikinan Mediatek, seri MT6795T Helio X10. Jika Anda tahu, prosesor satu ini justru sudah memenuhi kebutuhan smartphone level HTC One M9+. Mediatek tak bisa dianggap lagi sekadar pemain kelas dua prosesor. Prosesor octa core satu ini mampu melakukan clock speed hingga 2,2 GHz.
Uji Antutu misalnya mendudukkan seri ini di atas Sony Xperia Z3+, sementara uji browsernya nyaris serupa. Sekadar tahu saja, produk Sony satu ini memakai Snapdragon 810 seperti yang juga digunakan generasi baru seri Xperia Z, Z5 yang dirilis tempo hari.
Kinerjanya boleh diacungi jempol. Respons broswer Chrome (satu-satnya browser yang sudah diinstal) juga tak malu-maluin. Chrome juga semakin kaya dan lebih efisien, karenanya dengan spek seperti milik HTC One M9+, aktivitas browsing internet memang sangat menyenangkan.
Di dalam, baterai berkapasitas 2840 mAh sangat memadai pemakain dengan intensitas tinggi. Selama satu hari, misalnya diimbuhi dengan bermain game HD baterai seri ini tak cepat drop. Walaupun belum tersedia fast charging mode, namun untuk pengelolaan baterai Anda bisa gunakan Power Saver. Mode ini akan membantu penggunaan CPU, layar, vibrasi dan koneksi data agar tereduksi secara otomatis ketika baterai mulai menipis.
Mode Extreme Power Saving (EPS) dapat digunakan jika baterai benar-benar sudah hampir habis. Artinya suatu saat seri ini akan menonaktifkan beberapa aplikasi Android ketika baterai sudah tinggal 5 persen (tapi Anda bisa menyetel sampai 20 persen). Dengan begitu fungsi-fungsi penting dan mendasar dari sebuah ponsel tetap bisa bekerja.