SINYALMAGZ – Seperti yang kita ketahui, harga barang elektronik biasanya semakin lama maka akan semakin turun. Tetapi tidak demikian halnya dengan harga smartphone. Setidaknya, itulah hasil pengamatan yang dilakukan oleh GfK.
Dalam salah satu laporan terbarunya, lembaga riset pasar tersebut mengatakan bahwa harga jual rata-rata untuk smartphone di seluruh dunia mengalami kenaikan sebesar 7% pada kuartal ketiga tahun 2017 lalu dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya.
Besar peningkatannya pun berbeda-beda antar wilayah. Di Amerika Serikat (AS), kenaikan tercatat sebesar 1%.
Sementara di Eropa Tengah dan Timur bisa mencapai 26%, meski volume penjualan di wilayah itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan di AS.
Laporan GfK juga mengindikasikan bahwa harga smartphone di seluruh dunia mengalami kecenderungan untuk naik. GfK menyebutkan bahwa industri smartphone telah menggeser fokus untuk meningkatkan nilai penjualan perangkat, dan mencoba mendorong konsumen agar membeli model flagship masing-masing.
“Di saat bersamaan, fitur-fitur premium menjadi lebih penting bagi konsumen. Jadi, kami pikir akan ada lebih banyak penekanan di proteksi air dan debu, baterai, dan memori, suara resolusi tinggi, kamera dan kemampuan video, desain bezel-less, dan bahkan sensor biometrik.”, tulis GfK dalam laporannya, sebagaimana dirangkum dari laman Re/code.
Para pabrikan seperti Samsung, Apple, dan, Huawei belakangan ini juga ikut mendongkrak harga jual produk kelas atasnya.
iPhone X besutan Apple misalnya, tercatat sebagai iPhone termahal dengan banderol mulai 999 Dollar AS atau sekitar Rp 13,5 juta.
Begitu pula dengan Galaxy Note 8 besutan Samsung dan Mate 10 dari Huawei.
Di beberapa wilayah dunia, konsumen pun semakin meminati perangkat kelas atas meski harganya sangat mahal, seperti di Eropa Barat.
“Tren pergeseran ke perangkat very high-end terlihat jelas di wilayah tersebut. Satu dari delapan smartphone yang terjual di kuartal ini berharga 900 dollar AS, dibanding satu di antara 16 pada kuartal ketiga tahun 2016.”, tulis GfK.