sinyal.co.id
Ponsel unggulan kini sudah banyak diciptakan oleh beragam vendor. Beragam vendor seperti Samsung, LG, iPhone, HTC, Microsoft, bahkan Sony pun sudah merilis ponsel unggulan atau yang sering di sapa dengan ponsel flagship.
Sebagai ponsel unggul dengan ragam fitur berteknologi tinggi, menuntut smartphone flagship jadi sempurna. Apalagi smartphone-smartphone flagship dibanderol dengan harga premium, nyaris tidak ada kesempatan bagi produsen untuk mengecewakan konsumen.
Akan tetapi taburan fitur pada smartphone bisa jadi buah simalakama. Di satu sisi, fitur yang berbeda dari smartphone flagship yang lain jadi nilai tambah. Namun bila fitur tersebut tidak digunakan optimal oleh pengguna, maka akan terasa kemahalan untuk membeli sebuah smartphone flagship.
Ambil contoh saja pada Samsung Galaxy Note7. S-Pen pada Galaxy Note7 kini bersertifikat IP68. Dengan ketangguhan seperti itu, S-Pen akan tahan terhadap air dan debu. Hanya saja melihat segmen dan banderol harga Samsung Galaxy Note7, siapa yang dengan sengaja mau merendamnya di air berkedalaman 1 meter?
Tentu dengan tambahan fitur-fitur, membuat harga jual smartphone flagship makin tinggi. Akan tetapi, konsumen sebenarnya tidak membutuhkan fitur yang jarang digunakan sehari-hari. Ini adalah tantangan terbesar bagi produsen. Pasalnya seringkali fitur yang ada belum dibutuhkan oleh konsumen.
Selain itu, resolusi layar smartphone flagship rata-rata terbilang tinggi. Bahkan salah satu produsen memproduksi layar smartphone beresolusi 4K. Banyak pengamat menyebut ini sebagai fitur yang sia-sia dalam smartphone. Pasalnya, resolusi yang terlalu tinggi masih belum terlalu penting di dalam smartphone.
Lalu