SINYALMAGZ.com – Baru-baru ini diketahui beberapa aplikasi di Google Play ternyata diam-diam melakukan hal-hal yang merugikan pengguna. Hal tersebut diketahui pertama kali oleh perusahaan keamanan Trend Micro.
Parahnya lagi, bukan hanya satu, tetapi terdapat 36 aplikasi keamanan untuk Android yang secara diam-diam digunakan untuk mengumpulkan data pengguna dari perangkat mereka.
Bahkan, bukan hanya mencuri data pengguna saja, diketahui aplikasi-aplikasi tersebut juga digunakan untuk menyebarkan Intrusive Ads di dalam perangkat.
Untungnya, aplikasi-aplikasi tersebut dapat segera dihapus oleh Google sekitar sebulan yang lalu.
Namun sayangnya, belum diketahui seberapa banyak aplikasi-aplikasi tersebut sudah diunduh oleh pengguna sejak keberadaannya di toko aplikasi Android tersebut.
Seperti dilansir dari situs Zdnet, aplikasi-aplikasi tersebut diketahui kerap menawarkan fitur pemindaian, membersihkan cache dan junk, mendinginkan CPU, mengunci aplikasi, serta penghematan baterai.
Lorin Wu, selaku Mobile Threats Analyst Trend Micro, mengatakan bahwa aplikasi keamanan tersebut sebenarnya mampu melaksanakan tugas sederhana. Namun diam-diam aplikasi tersebut justru mengumpulkan data pengguna, melacak lokasi pengguna, dan secara agresif menyebarkan Intrusive Ads.
Salah satu tanda aplikasi tersebut bersifat jahat, baru diketahui setelah aplikasi dipasang pada smartphone. Biasanya, saat sebuah aplikasi diinstal pada Android, akan ada shortcut di “Home” atau pada daftar aplikasi.
Namun hal ini tidak ditemukan pada aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware jahat itu.
Menurut Lorin Wu, aplikasi itu malah bersifat tersembunyi, dan hanya menampilkan pemberitahuan yang menyertakan peringatan palsu dan meminta pengguna untuk memberikan legitimasi pada aplikasi tersebut.
Aplikasi tersebut juga menampilkan animasi palsu tanpa proses sah dan berjalan di background Android. Tujuannya, untuk meyakinkan pengguna tentang efisiensi yang dilakukan aplikasi tersebut.
Menariknya, aplikasi-aplikasi ini tidak bisa berjalan di perangkat-perangkat Android generasi baru seperti Nexus 6P.
Kemungkinan hal ini dilakukan untuk mengindari deteksi fitur keamanan Google Play Protect atau fitur keamanan lainnya.
