SINYAL.co.id – Google memang kurang berhasil dalam menggarap jejaring sosial, sehingga mungkin mempertimbangkan untuk membeli layanan sensasional bagi remaja, yaitu Snapchat.
Raksasa mesin pencarian tersebut telah mengadakan pembicaraan dengan Snap dan menawarkan $30 miliar atau setara Rp 399,8 triliun pada 2016.
Hal tersebut memang terjadi sebelum tahap pendanaan Snap dan sebelum penawaran saham perdana (IPO) Snap tahun ini.
Penawaran tersebut sepertinya merupakan rahasia umum di dalam Snap dan telah ditawarkan juga setelah IPO.
Tetapi CEO independen terkenal Snap, Evan Spiegel tampaknya tak menunjukkan ketertarikan untuk menjual ke Google atau ke pihak mana pun.
Terlepas dari anjloknya market cap start up tersebut ke sekitar $15 miliar atau setara Rp 199.9 triliun setelah melejit sebesar $30 miliar atau setara Rp 399,8 triliun ketika dilakukan IPO pada bulan Mei.
Kabar mengenai ketertarikan Google telah membantu kenaikan harga saham Snap sekitar 2,3{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} kemarin.
Sedikit kenaikan ini terjadi setelah berminggu-minggu penurunan karena berakhirnya waktu penguncian memungkinan orang dalam menjual saham.
Selain itu juga terjadi pertumbuhan kuat pada Instagram Stories dan WhatsApp Status yang meniru fitur Snapchat.
Google menolak berkomentar ke Business Insider dan Snap mengatakan kepada TechCrunch bahwa rumor tersebut salah.
Kemungkinan ketertarikan Google tersebut masih dalam penjajagan dan kemungkinan tak pernah naik ke tingkat Snap yang lebih tinggi.
Merupakan hal yang wajar bagi startup untuk mengeksplorasi alternatif sebelum melakukan tahap pendanaan atau masuk bursa saham.
Hubungan Google dan Snapchat
Sementara hubungan antara Google dengan Snap tetap dekat. Bahkan Google cabang investasi Google menempatkan dana di Snap setelah masuk bursa.
Snap yang merupakan salah satu pelanggan terbesar Google Cloud juga telah berjanji membelanjakan $2 miliar atau setara Rp 26,6 triliun pada Google Cloud.