SINYALMAGZ.com – Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) kini telah menjadi salah satu game paling populer. Bahkan, game ber-genre battle royale ini telah menjadi candu dan membuat para pemainnya lupa waktu.
Maka tak heran jika ada pihak-pihak yang kemudian memandang negatif game ini, termasuk Menteri Teknologi Informasi di negara bagian Goa, India.
Dirangkum dari IBTimes India, Minggu (17/2/2019), Rohan Khaunte menyebut bahwa game PUBG sudah menjadi seperti “iblis” di rumah-rumah. Menurut Rohan, game PUBG merupakan biang kerok di balik buruknya nilai siswa sekolah.
Tak hanya itu saja, dia juga menilai harus ada regulasi atau undang-undang khusus yang menentukan batasan-batasan permainan PUBG di wilayah Goa.
“Saya tidak tahu negara-negara bagian lain melarang PUBG atau tidak, tetapi beberapa undang-undang harus dibuat untuk memastikan ada batasannya di Goa. PUBG telah menjadi ‘iblis’ di setiap rumah. Siswa bukannya belajar, malah asyik bermain PUBG.”, tegas Rohan.
Kemudian, ia pun meminta kepada Ketua Menteri negara bagian Goa, Manohar Parrikar, untuk melakukan tindakan khusus terhadap game PUBG. Pasalnya, menurut Rohan, kecanduan game PUBG juga bisa menciptakan generasi yang bodoh.
“Negara ini seharusnya tidak mengalami situasi seperti di Amerika Serikat atau negara lain, di mana anak-anak kecanduan game PUBG.”, kata Rohan.
“Kita harus memanfaatkan peluang yang baik, kalau tidak kita akan memiliki kekurangan. Kita akan memiliki generasi bodoh daripada generasi pintar saat ini.”, lanjutnya.
Di India sendiri memang sempat terjadi beberapa kasus terkait game PUBG yang menarik perhatian publik. Misalnya, seorang pemain PUBG yang rela menelantarkan anak dan istrinya yang sedang hamil karena asyik bermain game sepanjang hari.
Kemudian ada pula kasus bunuh diri seorang remaja 18 tahun, karena orangtuanya menolak membelikan ponsel untuk bermain PUBG Mobile.
Diketahui, pemuda yang namanya tidak disebutkan itu meminta ponsel seharga 37.000 Rupee atau sekitar Rp 7,2 juta.