Viral di Facebook, Beredar Foto-Foto Candi Borobudur Saat Pertama Kali Ditemukan

SINYALMAGZ.com – Di media sosial, khususnya Facebook, sedang ramai beredar foto-foto hitam putih dari Candi Borobudur. Salah satu sumbernya adalah grup Indonesia Tempo Doeloe.

Di grup itu, sebuah akun Facebook bernama @Agustian mengunggah beberapa foto lawas dari Borobudur dengan caption:

Reruntuhan candi Borobudur ditemukan pertama kali pada tahun 1814, saat Inggris menguasai Jawa, di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.

Pemugaran pertama yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda oleh Theodore van Erp sekitar tahun 1907-1911. Dan berlanjut pemugarannya tahun 1973-1983.

Foto2 diambil sekitar tahun 1870-1900.
(dari berbagai sumber).

Postingan tersebut sudah dibagikan lebih sari 1000 kali.

Candi Borobudur

Dalam artikel yang berjudul “Jejak Bencana di Borobudur”, seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (25/1/2019), digambarkan bagaimana kisah penemuan Borobudur yang nyaris hilang ditelan Bumi.

Keberadaan salah satu keajaiban dunia ini pertama kali terungkap saat Perwakilan Serikat Dagang Inggris di Hindia Timur, Letnan Gubernur Jenderal Sir Stamford Raffles mendapat informasi tentang adanya monumen kuno di Desa Bumisegoro, dekat Magelang, pada tahun 1814.

Kemudian Raffles menugaskan anak buahnya yang seorang insinyur Belanda bernama Cornelius.

Cornelius pun ditugaskan untuk menggali informasi detail mengenai keberadaan monumen raksasa tersebut.

Candi Borobudur

Cornelius pun tiba di Desa Bumisegoro. Namun, kondisi Candi Borobudur saat pertama kali ditemukan Cornelius digambarkan sangat menyedihkan.

Kerusakan terjadi di hampir seluruh bagian Candi, sebagian bangunan tertimbun. Sedangkan sebagiannya lagi sudah disesaki oleh semak belukar.

Upaya membersihkan Mahakarya Wangsa Sailendra tersebut pun berlangsung selama dua bulan, dengan bantuan sekitar 200 warga desa.

Mereka menggali tanah yang mengubur Candi, serta memotong dan membakar semak belukar yang menutupi Candi.

Khusus untuk penggalian, Cornelius terpaksa membatasinya, karena tidak ingin Borobudur roboh.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled