SINYAL.co.id – Pendaftaran paten dengan judul “waveguide display with two dimensional scanner” telah diajukan oleh divisi Oculus Facebook. Paten tersebut mengungkapkan bahwa Facebook sedang mengerjakan kacamata pintar AR.
Dari judulnya dapat diketahui bahwa paten tersebut menggunakan tampilan yang menggunakan teknologi waveguide atau panduan gelombang. Sehingga memungkinkan gelombang sinar yang dipandu melalui lensa.
Kerja Kacamata Pintar AR
Tampilan pada perangkat ini mampu menayangkan video dan gambar sementara audio akan ditangani oleh speaker atau headphone.
Unsur-unsur yang diciptakan oleh komputer akan ditimpakan pada latar dunia yang nyata.
Tampilan bisa berada di dalam bingkai yang digunakan untuk kacamata, sehingga menampilkan media pada mata pengguna. Hal ini persis seperti definisi kacamata pintar berbasis AR.
“Saya memprediksi bahwa 20 atau 30 tahun dari sekarang, ketimbang membawa smartphone keren ke mana-mana, kita akan mengenakan kacamata keren. Kacamata tersebut memiliki fitur VR, AR dan segalanya, serta digunakan setiap hari,” ucap Michael Abrash, kepala ilmuwan Oculus.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg menyebut VR dan AR merupakan platform komputasi besar berikutnya.
Hal ini mirip dencan cara CEO Apple, Tim Cook merasakan mengenai keduanya, kendati demikian tampaknya Cook lebih mengarah ke AR.
Zuckerberg juga melihat kacamata tersebut menggantikan smartphone, dan bahkan komputer desktop atau PC.
Maka dari itulah pada tahun 2014 Facebook membeli Oculus seharga $2 miliar atau setara Rp 26,7 triliun.
Tampaknya kacamata pintar memang sudah semakin matang, atau publik telah siap menerima perangkat tersebut setelah kegagalan Google Glass.
Google Glass memang terlalu mendahului. Perangkat tersebut kemungkinan memang terlalu dini untuk mencoba terhubung dengan konsumen di pasar yang niche.
Tetapi kini Google Glass sudah mengubah strategi untuk digunakan di perusahaan.