sinyal.co.id
Teknologi baterai terus dikembangkan, baik oleh institusi maupun oleh penemu-penemu amatir. Mulai dari prototype yang memanfaatkan udara sebagai sumber energi, hingga baterai yang mampu diisi ulang kurang dari 30 detik lamanya. Berikut Kami sajikan beberapa prototype baterai yang sedang dikembangkan belakangan ini:
1. Lithium Air
Lithium Air adalah baterai yang memanfaatkan oksigen sebagai sumber energinya. Hasilnya, jenis baterai baru ini bisa lima kali lebih murah dan lima kali lebih ringan daripada Lithium Ion. Disamping itu, jenis catu daya yang satu ini empat kali lebih kuat daripada Lithium Ion. Tentunya baterai berenergi oksigen ini baru bisa terealisasi 5-10 tahun ke depan.
2. Fuel Cell
Baterai Fuel Cell ini dikembangkan oleh peneliti dari Universitas Pohang, Korea Selatan. Baterai Fuel Cell yang dirancang untuk ponsel dan drone ini menggunakan bahan dasar tidak biasa. Tidak seperti ponsel berbaterai Lithium Ion, ponsel berbaterai Fuel Cell hanya akan diisi seminggu sekali nantinya.
3. Alfa Battery
Baterai Alfa merupakan penemuan yang paling populer tahun ini. Baterai Alfa disebut memiliki kekuatan daya 40 kali lipat lebih kuat daripada Lithium Ion. Namun yang paling mencengangkan adalah, baterai Alfa ini mampu digunakan didalam air. Tidak peduli air tawar maupun air laut.
4. uBeam Over the Air Charging
Tim dari uBeam sedang mengembangkan model pengisian daya ulang yang baru. Memanfaatkan transmisi ultrasound, uBeam menciptakan pengisian ulang lewat udara. Smartphone, laptop, maupun gadget lainnya hanya butuh receiver kecil untuk menerima energi dari transmitor buatan uBeam. Transmitor ini pun bisa dipasang di tembok rumah, ruangan kantor, maupun kamar tidur pengguna. Jadi tanpa perlu menyambungkan dengan kebel, baterai ponsel Anda akan terisi secara otomatis.
Lalu