sinyal.co.id
SEMUA operator GSM yang sudah meluncurkan layanan generasi keempat (Long Term Evolution), 4G LTE, sudah melihat jelas keuntungan mereka jika pelanggan mau mengakses layanan terbaru itu. Kualitas layanan yang baik termasuk gambar dan daya tangkap prima, diharapkan akan mampu memengaruhi pelanggan untuk bergabung.
Masalahnya, dari 329 juta nomor GSM yang digunakan pelanggan GSM di seluruh Indonesia, lebih dari 60 persen masih berkutat di layanan 2G (suara dan pesan singkat/SMS) atau 3G (data atau video) kecepatan rendah. “Jer basuki mawa beya”, layanan 4G LTE memang menarik, jernih, warna warni, namun harga dan tarifnya cukup tinggi.
Perlu pengorbanan lebih bagi masyarakat kalangan bawah untuk mengaksesnya, perlu pula upaya ekstra keras operator agar masyarakat mau menerima tawaran mereka. Padahal ekosistemnya sudah bagus, sudah 30 persen lebih ponsel pintar 4G LTE di Indonesia, jaringan operator pun sudah luas.
Harga ponsel pintar sudah sekitaran satu juta rupiah, walau ponsel pintar sekelas Samsung S7 Edge atau iPhone 6 Plus berharga sekitaran Rp10 juta. Ada barang ada harga, ponsel sejutaan memang bisa mengakses layanan 4G, namun sangat terbatas.
Yang jelas ponsel pintar mahal bisa mengakses layanan CA (Carrier Aggregation) yang bisa menyediakan kecepatan unduh (download) sampai hampir 300 Mbps. Sementara ponsel 4G sejutaan hanya mampu memanfaatkan jaringan 4G dari satu frekuensi saja dengan kecepatan sekitaran 42 Mbps dan tidak bisa mengakses layanan CA yang merupakan gabungan lebih dari satu frekuensi.
Di sisi lain, dari semua operator, mungkin baru Telkomsel yang mempromosikan layanan 4G-nya lewat cara tidak biasa. Mereka menyambangi 50 kota di seluruh Indonesia lewat program Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa) menggunakan pesawat nirawak, drone.
Dua rombongan diterbangkan masing-masing dari arah barat (Sabang, Aceh) dan dari arah timur (Merauke, Papua) sejauh 8.500 kilometer sejak 14 April lalu. Pada 14 Mei mereka akan bertemu di Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Drone akan menyambangi antara lain Banda Aceh, Lhokseumawe, Medan, Palembang, Tasikmalaya, Yogya, dan Malang selain Jayapura, Ambon, Manado, Makassar, dan Banjarmasin. Perjalanan drone menyajikan streaming atau rekaman dari berbagai kegiatan, misalnya kuliner ketika mampir dan terbang di sekitaran Palembang.
Di sepanjang perjalanan Telkomsel akan memberi bukti layanan terbaiknya di GSM 3G dan utamanya di 4G LTE, sehingga diharapkan akan menarik banyak pelanggan pita lebar 4G yang baru. Saat ini baru sekitar 5 juta dari 152 juta pelanggan Telkomsel yang mengakses layanan 4G LTE dan diharapkan akhir tahun akan menjadi 12 juta.
Moch. S. Hendrowijono