BISNIS gaya hidup digital (digital lifestyle) kini menjadi ladang baru operator telekomunikasi seluler karena kontribusinya ke pendapatan terus menanjak. Dari rangkaian gaya hidup digital itu, permainan (game) sudah nyaris menguasai rangking tertinggi, apalagi industri game ini berkembang secara global.
Kegemaran pelanggan kepada game yang lebih cenderung keracunan itu membuat operator makin bergairah menyediakan berbagai jenis permainan yang menarik, bahkan kemudian membuat kompetisi. Telkomsel termasuk operator yang rajin merangsang pelanggannya main game dan mempertandingkannya, yang berarti penjualan paket data mereka pun turut terkerek.
Saat ini pendapatan Telkomsel dari bisnis game mencapai 20 persen dari layanan bisnis digital, yang berarti menjadi penyumbang tertinggi, sampai 40 persen dari pendapatan bisnis gaya hidup digital. Menurut General Manager Games & Apps Division Telkomsel, Auliya Ilman Fadli, Rabu (17/10), pihaknya menargetkan porsi pendapatan sektor game akan meningkat menjadi 60 persen pada tahun depan.
Vice President Brand & Communication Telkomsel Nirwan Lesmana, Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta dan Head of Digital Lifestyle Telkomsel Crispin Tristam, saat meresmikan Liga e-Sport, Rabu, 17/10.
Tambahan diharapkan datang dari transaksi game buatan lokal selain membeli game buatan China, semisal Shellfire. Sejak diluncurkan 1 Oktober lalu hingga tengah pekan ini, Shellfire mampu menggaet 60 ribu hingga 90 ribu pemain per hari.
Auliya menargetkan pada tahun depan akan ada 200 ribuan pemain aktif per hari dengan jumlah pemain tetap sebanyak 500 ribu per bulan, dan unduhan sampai tiga juta kali di toko aplikasi. Telkomsel juga akan merilis tujuh game baru pada tahun 2019, dari game ringan sampai yang berat seperti multiplayer online battle.
Jumlah pemain game diharapkan akan meningkat dengan diperkenalkannya liga olahraga-e (e-Sport), yang didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). E-Sport yang digelar melalui Dunia Games menjadi ajang kompetisi di IGC (Indonesia Games Championship) tahun 2019, yang terbagi menjadi tiga, Dunia Games League, Dunia Games Campus League dan Dunia Games Pro dengan total hadiah sampai Rp 3 miliar.
Yang dipertandingkan dalam e-sport ini antara lain Mobile Legends Bang Bang untuk Dunia Games League, Free Fire untuk Dunia Games Campus dan Dunia Games Pro League. Dunia Games League akan dimulai serentak pada Oktober ini di 141 kota dan 13 tim terbaik akan dipertandingkan di tingkat nasional. Dunia Games Campus League akan berlangsung di 13 kampus yang registrasinya akan dibuka November mendatang.
Kepada media, Head of Digital Lifestyle Telkomsel, Crispin Tristam mengatakan, Liga e-sport Dunia Games akan diikuti oleh lebih dari 45 ribu peserta yang terbagi dalam 6.000 tim. Selama liga berlangsung, diharapkan akan ada 60 juta online viewers dari 24.000 pertandingan dan 2.500 jam produksi tayangan, yang akan menjadi turnamen e-sport terbesar di Indonesia. (*)