Tak dipungkiri, bagian terbesar dari pengusaha di Indonesia adalah Usaha Kecil Menengah (UKM). Perkembangan UKM yang pesat salah satunya berkat tumbuhnya komunitas-komunitas yang saling membantu dalam wirausaha, salah satunya komunitas Tangan Di Atas (TDA).
Hari ini, XL mendukung pengembangan kalangan UKM ini lewat layanan khusus, yaitu solusi bisnis “DigiBiz”. Presiden Direktur XL, Dian Siswarini meresmikan layanan digital platform berbasis teknologi digital yang didedikasikan untuk kalangan UKM ini di Jakarta, Rabu (2/12). Hadir juga dalam peresmian tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, Deputi Bidang PJU Kementerian Koperasi dan UKM, Emilia Suhaimi, dan Presiden Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Mustofa Romdloni.
Direktur Digital Service XL, Ongki Kurniawan mengatakan, “DigiBiz merupakan platform yang bersifat solusi digital guna mendukung para pelaku usaha UKM untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Dengan kompetensi kami di bidang teknologi informasi dan komunikasi, kami ingin berperan aktif mendorong kalangan UKM untuk bisa lebih memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan produktivitasnya. Kami berharap, hingga akhir tahun depan setidaknya 20 ribu UKM sudah memanfaatkan DigiBiz.“
Menurut Ongki, XL menanamkan investasi sebesar kurang lebih Rp 500 miliar selama 3 tahun ke depan, untuk mengembangkan solusi bagi kalangan UKM ini. Nantinya, XL juga merangkul kalangan perbankan dan lembaga jasa keuangan, serta juga komunitas UKM di berbagai daerah untuk menyiapkan solusi digital finansial bagi UKM. Alasannya, kemudahan akses ke kalangan perbankan memang menjadi kebutuhan pelaku UKM. Sebagai layanan berbasis mobile yang pertama untuk UKM, XL merangkul UKM lewat komunitas Tangan di Atas (TDA). Komunitas TDA beranggotakan sekitar 10 ribu pelaku UKM yang tersebar di berbagai daerah.
Solusi DigiBiz ini terutama ditujukan bagi pelaku UKM yang memang memiliki kesadaran untuk menggunakan teknologi digital guna membangun bisnisnya. Selain itu juga pada pengusaha UKM yang paham dengan teknologi, atau setidaknya yang memandang perlu untuk mencoba. Target selanjutnya adalah pengusaha yang memang sudah sangat terbiasa memanfaatkan gadget untuk aktivitasnya. Dalam DigiBizz, XL menyediakan beragam paket layanan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan UKM, mulai dari paket yang simple hingga yang lengkap. Seakan menyambut, Mustofa Romdloni mengatakan, teknologi digital di kalangan UKM sangatlah penting untuk peningkatan penjualan dan kualitas pelayanan bisnis.
TDA Cetak Pengusaha
Komunitas Tangan Di Atas (TDA) sendiri sudah berdiri sejak 2006, dengan jumlah anggota yang terus bertambah. Kini sudah ada ribuan anggota di seluruh Indonesia, yang tersebar dalam 55 wilayah. Menurut Bowo, Marketing Communication TDA, komunitas TDA tetap eksis dan terus berkembang karena semangat berbagi. “Sejak awal masuk, kami sudah ditekankan untuk selalu berbagi, apapun yang dimiliki. Jika tak punya uang, bisa menyumbang skill ataupun akses dan jaringan,” tutur Bowo yang punya bisnis properti di Depok ini.
Satu hal penting di TDA adalah adanya mentor alias guru yang mendampingi calon pengusaha. Mentor ini berasal dari anggota TDA juga, yang telah sukses. Menurut Bowo, mereka yang sudah sukses atau bisnisnya mulai stabil, memang diwajibkan untuk memilih murid yang akan di-mentori. Sejak awal, calon pengusaha akan ditanya passion-nya di bidang apa. Bisa kuliner, properti, IT dan lainnya. Setelah itu, dia bisa memilih mentor yang sesuai dan bersedia. Strategi mentoring ini terbukti berhasil mencetak pengusaha-pengusaha baru dari komunitas TDA.
Dalam acara peresmian DigiBizz hari ini, TDA sedang menggelar Pesta Wirausaha Jakarta 2015 bertema “Let’s Grow Together”, sebagai acara rutin tahunan yang sangat ditunggu anggotanya. Presiden TDA Mustofa Romdloni mengatakan, Pesta Wirausaha Jakarta 2015 secara marathon bergulir di 24 wilayah, dan bertujuan meningkatkan potensi para wirausahawan, agar tumbuh dan menjadi market leader di daerahnya masing-masing. (Wahyu)