sinyal.co.id
Startup sejatinya ditunjukkan untuk perusahaan atau bisnis yang baru dirintis. Namun istilah startup seringkali melekat pada perusahaan-perusahaan yang berbasis di bidang internet.
Belakangan ini kita sering disuguhkan pada berita-berita kesuksesan startup macam Tiket, Traveloka, dan berbagai startup yang berhasil meraih kesuksesan di usia bisnis yang masih sangat muda hingga saat ini. Hal ini pastilah menuai kekaguman.
Tapi tahukah Anda kalau setiap tahunnya banyak startup yang gagal. Tak sedikit dari berita kegagalan startup-startup ini yang tidak terendus media. Nah, pada liputan khusus kali ini, SINYAL akan memberikan sedikitnya lima startup yang mati sebelum berkembang. Beberapa memiliki masalah dengan keuangan, tapi beberapa juga memiliki alasan lain hingga terjadinya keruntuhan startup tersebut.
1. BukuQ.com
Indonesia memiliki startup bernama bukuQ.com yang memiliki ide seperti Goodreads.com yang berisi tentang review buku dan tempat berbagi mengenai buku-buku favorit. Tidak main-main, startup ini sempat menjuarai Indosat Wireless Innovation Contest pada tahun 2009.
2. Sedapur.com
Sejak berdiri pada tahun 2011, Sedapur telah mendapatkan penghargaan dari Nokia Enterpreneurship dan INAICTA 2011 kategori e-business service. Selama dua tahun Sedapur.com telah melayani para pecinta kuliner dengan memberi layananan online pesan makanan dan bahan makanan. Tetapi terhitung tanggal 1 Agustus 2013 Sedapur.com mengumumkan tutup, tetapi website masih tetap online sampai akhir 2013. Alasan Sedapur.com tutup yakni kesalahan strategi terlalu fokus pada merchant ketimbang pembeli.
3. Shopious
Awalnya startup yang didirikan pada tahun 2013 ini, memiliki model bisnis sebagai marketplace fashion C2C. Lalu pada awal 2014, Shopious melakukan pivot menjadi agregator toko fashion di Instagram. Alasan Shopious tutup dikarenakan kekecewaan pendiri terhadap dunia startup Indonesia.
4. Sixreps.com
Merupakan situs social network bagi para penggiat fitness dan olahraga. Sempat menggemparkan di dunia web-startup Indonesia saat pendirinya (Denny Santoso) mengumumkan SixReps ditawari investasi (kalau tidak salah) 1 juta dollar. Alasan Sixreps.com tutp dikarenakan tersiar kabar mereka akan pivot ke e-commerce, namun sampai saat ini Sixreps.com sudah tidak bisa diakses lagi.
5. Tasterous
Didukung oleh Tim dari mantan karyawan Urbanesia dan engineer mobile berbakat, Deche Pangestu, serta salah satu desainer UI/UX terbaik, Richard Fang selain beberapa orang teknis lain. Tasterous juga didukung oleh CEO Kaskus, Ken Dean Lawadinata dan CEO Urbanesia, Selina Limman sebagai penasihat dan shareholder.
Tim Tasterous memutuskan untuk menghentikan seluruh operasi mereka akhir tahun lalu dan menawarkan peluang kerja karyawan mereka untuk bekerja di Kaskus, karena CEO Kaskus berada di dewan direksi mereka. Dua karyawan mengambil peluang untuk bekerja di Kaskus dan sisanya mencari kerja di tempat lain. Sedangkan untuk Ronald, ia kini fokus pada petualangan barunya dengan startup e-commerce baru bernama SatuTempat, yang merupakan bagian dari perusahaan payment gateway bernama Doku.
Alasan Tasterous tutup karena perkembangan pengguna yang didapat sangat tidak signifikan dan mereka kehilangan interaksi dengan pengguna setelah peluncuran.
Imam