WWW.SINYALMAGZ.COM – Perkara kuliah di Inggris ternyata bisa membingungkan. Bukan karena memilih tempat kuliah, melainkan mencari tempat tinggal alias pondokan.
Persoalan ini tak hanya dihadapi oleh warga asing. Orang Inggris pun sama pusingnya.
Inilah yang kemudian membuat Christian Samuel, pria 25 tahun untuk memberi solusi lewat digital. Bersama dua temannya, Jack Jenkins dan Daniel Jefferys, yang keduanya lebih tua, mendirikan start up bernama University Cribs.
Jack Jenkins, Christian Samuel, Daniel Jefferys (para pendiri Resooma)
Produk buatannya berupa sebuah web bertajuk Resooma.
Resooma berisi daftar beragam tempat pondokan yang pas dengan kebutuhan para mahasiswa. Resooma kini tak lagi hanya menjadi web lokal atau regional namun sudah menginternasional. Kendati dioperasikan di Cardiff, Wales.
Banyak pemilik pondokan yang mempercayakan ke Resooma untuk mendapatkan konsumen. Sementara calon konsumen juga sangat terbantu, lantaran bisa mencari berdasarkan berbagai kategori. Kategori-kategori tersebut sekalian jadi semacam screening untuk pencarian. Web ini juga dilengkapi dengan peta lokasi.
Rasooma baru didirikan dua tahun silam, masih sangat muda. Tetapi kemajuannya sangat pesat.
Samuel sendiri seolah dilahirkan sebagai pebisnis. Saat usia 12 tahun misalnya, ia sudah melakukan bisnis kecil-kecilan.
Pada saat teman-temannya bermain sepak bola di taman, Samuel malah membeli dan menjual pot antik. Walaupun bukan bisnis anak-anak yang paling menyenangkan, tetapi penghasilannya mencapai 3.000 pounds.
Ia belajar pula meminjam modal. Dan di situ tantangannya datang. Bahkan pengembalian investasi ini membangkitkan minatnya untuk berbisnis.
Menginjak usia remaja, Samuel memilih tak meneruskan SMA. Di usia 16 tahun ia tinggalkan sekolah. Ia menjajal bisnis lain walaupun masih berkutat di bidang penjualan barang. Kali ini mengimpor mainan Gogo yang digemari anak-anak untuk dijual di pameran setempat.
Pindah lagi berbisnis dengan menjual patung-patung koleksi, hingga membuat semacam perusahaan pengelola event. Ketika itu ia bisa mengoperasikan 40 acara siswa di kota-kota di seluruh Inggris.
Dunia digital memaksanya untuk terjun di tahun 2017. November 2017 muncul Resooma. Ini merupakan salah satu bentuk dari industri teknologi property alias tekprop.
Dua putaran pendanaan sudah mendukung University Cribs. Nilainya sebesar 450 ribu pounds. Pertumbuhan Resooma juga berkat pasar dari Amerika dan Australia. Tentu tak ketinggalan Eropa.
University Cribs disebut-sebut sebagai salah satu start up yang melaju pesat di Inggris. Samuel yang juga aktif mengoperasikan Resooma tak mau mengelola perusahaan dengan gaya ala pebisnis tua.
“Saya bisa bangun setiap hari dan hanya fokus mengejar impian saya, tanpa dibatasi oleh keadaan hidup seperti banyak pengusaha tua,” katanya.
Samuel memiliki energi baru mengelola Resooma. Layaknya start up kini, mereka membutuhkan pemodalan baru. “Kami sedang mencari mitra investasi yang tepat yang dapat membantu rencana pertumbuhan ambisius kami,” tandasnya.
Ada satu hal yang sebenarnya menjadi benang merah dari bisnis University Cribs ini. Sejak lama Samuel dan dua co-founder lainnya selalu membidik pasar mahasiswa. Mereka tahu benar kebutuhannya. Dan Resooma memang didirikan buat mahasiswa, meski kemudian melebar ke mana-mana.
Dengan kata lain, mereka sudah memahami betul pasarnya. Kemudian baru membangun bisnis yang menjadi kebutuhan pasarnya. (*)