SINYALMAGZ.com – Pada zaman dahulu, banyak orang yang beranggapan, bahkan meyakini, jika bentuk Bumi yang kita tempati berbentuk datar.
Namun muncul banyak pertanyaan dari teori tersebut. Jika Bumi berbentuk datar, mengapa selama sekian abad belum ada manusia yang menemukan ujungnya?
Kemudian menginjak zaman modern seperti sekarang ini, manusia pun akhirnya berhasil pergi ke luar angkasa beserta seperangkat teknologi modern seperti satelit dan teleskop yang canggih.
Mereka mengambil gambar dari angkasa yang memperlihatkan Bumi dengan bentuknya yang bulat.
Meski demikian, bukan tidak mungkin di zaman modern seperti sekarang ini kamu masih akan menemukan orang-orang yang meyakini teori Bumi datar. Di mana mereka masih mempertahankan hipotesis bahwa Bumi itu sesungguhnya berbentuk datar.
Namun kini, ada yang terbaru dari penganut teori Bumi datar. Di mana mereka kini memperkenalkan ide atau konsep terbarunya yang disebut teori “Bumi Donat”.
Teori Bumi Donat ini diajukan di sebuah forum diskusi “Flat Earth Society” oleh anggota perintisnya, yaitu Varaug.
Dilansir dari situs Ladbible.com, Varaug mengatakan: “Saya memiliki teori bahwa Bumi sebenarnya berbentuk torus (berbentuk donat). Namun cahaya melengkung, sehingga kita tidak bisa membuktikannya.”
Ketika kita melihat ke seberang, cahayanya berkurang saat ia bergerak. Dan pada saat ia mencapai atmosfer, cahaya berkurang karena direfleksikan. Cahaya kemudian akan mengenai sudut atmosfer yang lain dan seterusnya, sehingga ia akan melengkung setiap waktu.
Itulah sebabnya, lubang donat tidak pernah ditemukan.
Ketika ditanya mengenai proses terjadinya siang dan malam pada lubang donat, Varaug menjawabnya dengan perumpamaan eksperimen.
Varaug meminta kita untuk meletakkan sebuah obor horizontal di atas meja dan menyalakannya. Kemudian letakkan donat di sisi obor dengan lubang donat tegak lurus dengan obor.
Sisi yang diterangi obor ialah siang hari. Lebih dari 24 jam, donat melakukan satu revolusi lengkap.