Berkaca Pada Kasus Vanessa Angel, Bagaimana Bisnis Prostitusi Online Berjalan?

SINYALMAGZ.com – Beberapa hari belakangan ini, sedang ramai berita mengenai penangkapan Vanesa Angel, aktris FTV yang tertangkap atas kasus prostitusi online. Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis esek-esek memang secara terselubung ada, dan beredar di dunia maya.

Mungkin bagi orang awam sedikit mengetahui bahwa bisnis ini secara diam-diam berjalan tanpa diketahui oleh banyak orang pada umumnya.

Hal ini mengingatkan kita pada beberapa waktu lalu mengenai penjelasan Kepala Subdit II Direktorat Reskrimsus Polda Jateng, AKBP Teddy Fanani, yang menyatakan kasus prostitusi online ini bukan fenomena baru.

Menurut Teddy, modusnya kekinian karena bermula melalui Twitter, lalu berlanjut dengan percakapan melalui Blackberry Messenger atau WhatsApp.

Fenomena ini bisa dikatakan sebagai bentuk prostitusi yang lebih modern dengan memanfaatkan media sosial sebagai perantara.

Polisi sendiri hingga saat ini masih menganalisis alasan para mucikari lebih memilih Twitter daripada Facebook sebagai media publikasi penyedia jasa prostitusi.

Oleh karena itu, penjelasan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) online berikut ini mungkin bisa menjadi petunjuk.

AM (24) mengaku memilih jasa alter (joki akun media sosial) Twitter untuk memuluskan penghasilannya dalam bisnis prostitusi.

“Saya itu gaptek (gagap teknologi). Tahunya cuma pakai Line (aplikasi messenger).”, ujar pemandu karaoke di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang, tersebut, seperti dilansir dari Tribunnews.com, Minggu (6/1/2019).

Mereka bersama-sama menyewa jasa alter yang dipercaya.

“Ada deh namanya, mau tahu saja. Ada fee sendiri untuk si alter dalam tiap transaksi.”, terang perempuan tersebut.

Teknisnya, si alter membuat akun di Twitter menggunakan foto AM.

Informasi diri dilengkapi sesuai ciri-ciri fisik AM. Sebagai contoh data tinggi dan berat badan, ukuran payudara, tarif sewa, dan gaya-gaya bercinta.

“Saya diminta memperbarui unggahan foto yang seksi, minim seminggu sekali. Itu untuk update di Twitter.”, ungkap AM.

Mengapa memakai Twitter, bukan media sosial lain semisal Facebook atau Instagram?

“Pilih Twitter itu karena fotoku gak dipajang full wajah, cuma badan. Jadi aman tak ketahuan. Setelah itu, ngobrol-nya dengan klien lewat Line.”, paparnya.

Beberapa teman AM juga menggunakan BlackBerry Messenger atau WhatsApp untuk melanjutkan percakapan di Twitter.

Meski demikian, tidak semua calon pengguna jasanya bakal dilayani AM. Dia menegaskan hanya mau melayani klien yang tampan.

Beberapa calon pelanggan bahkan pernah ditolak AM, karena tidak sesuai selera.

“Bercinta, ya, pilih-pilih, saya realistis. Soalnya sudah ada job jadi LC. Jadi tiap ada order, alter-nya harus kirim foto wajah si pria dulu ke Line saya.”, beber AM.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled