WWW.SINYALMAGZ.COM – Pandemi Covid-19 yang terjadi selama 2020 hingga 2022 membuat banyak perubahan gaya hidup. Salah satunya adalah cara orang berwisata. Dulu orang menyukai tinggal di hotel dan mengunjungi taman wisata.
Sejak dan pasca Covid-19 pola tersebut berubah total. Ditambah dengan gaya wisata yang dikenal dengan istilah staycation. Staycation yang dicirikan dengan pola wisata soliter, tidak terganggu oleh keramaian, dan segala hal dapat dilakukan secara swadaya oleh wisatawan. Ditambah lagi dengan impian orang untuk lebih dekat dengan alam. Juga mendapatkan pengalaman baru yang lebih bermakna seperti suasana petualangan.
Seiring dengan tuntutan kebutuhan pasar tersebut belakangan banyak bermunculan lokasi glamping dan private camping. Bahkan sejumlah jaringan hotel besar mengembangkan akomodasinya berupa platform glamping.
Catatan Statistia melaporkan bahwa wisatawan yang menyukai camping termasuk glamping meningkat terus sejak 2021. Di tahun 2023 saja sebanyak 820 ribu yang akan bertambah hingga 2,9 juta wisatawan pada 2027.
Pengeluaran per orang per hari juga naik. Dari 95 dolar pada 2023 hingga 107 dolar pada 2027. Ada perputaran uang sebesar 78 juta dolar pada 2023 di dunia kemah ini. Tahun 2027 kemungkinan mencapai 316 juta dolar. Mereka umumnya memesan lewat online, yakni sebesar 61 persen.
Hadirnya www.ayoglamping.com tidak lepas dari maraknya situasi tersebut. www.ayoglamping.com menawarkan solusi bagi seluruh stakeholder terkait industri pariwisata khususnya di sektor glamping dan private camping.
Di Ayo Glamping, wisatawan yang mencari glamping atau private camp site bisa menelusuri banyak data yang diakomodir di dalamnya. Di dalam situs ini juga dilengkapi dengan informasi yang mendetil tentang setiap lokasi glamping, beserta kisaran harga yang ditawarkan.
Anda dengan mudah cukup memasukan kata kunci sesuai dengan lokasi yang diinginkan. Selain itu di dalamnya juag terdapat ulasan maupun share pengalaman dari wisawatan lain yang pernah menikmati atau mendatangi lokasi tersebut via YouTube.
Agar lebih memperoleh informasi yang menyeluruh dan menentukan keputusan di dalamnya dilengkapi dengan rangkaian sosial media dari setiap glamping site.
www.ayoglamping.com berbasis user experience. Sehingga setelah memutuskan, calon wisatawan dapat melakukan transaksi untuk segera melakukan booking lokasi.
Ayo Glamping diharapkan menjadi rujukan sekaligus one stop information untuk memperoleh seluruh data yang diperlukan oleh wisatawan. Di antaranya dengan menyuguhkan data-data destinasi wisata yang disortir berdasarkan lokasi glamping atau camping. Dengan begitu wisatawan dapat membuat itinerary sendiri rencana liburan tanpa tergantung oleh pihak lain.
Pada versi berikutnya, www.ayoglamping.com juga dilengkapi dengan fitur meet penyedia jasa pemandu dan camping/glamping atau outdoor organizer. Fitur ini menjadi harapan bagi UMKM baik perusahaan maupun perorangan untuk terhubung langsung dengan audience Ayo Glamping.
Tentu saja yang tidak kalah penting adalah menjadi market space bagi para pengelola dunia glamping dan camping. Mereka termasuk BUMDes yang telah menyiapkan bisnis pariwisata di daerahnya dapat berpartisipasi di Ayo Glamping.
Pengelola Ayo Glamping menyatakan bahwa www.ayoglamping.com adalah platform yang mengakuisisi seluruh kepentingan stakeholder industri wisata baik akomodasi dan services. Sebagai produk solusi digital lokal diharapkan akan membantu sektor pariwisata Indonesia yang mencoba menemukan bentuk-bentuk inovatif.
Ayo Glamping menawarkan pula misi peduli. Menurut Andi Bangun, co-founder www.ayoglamping.com ada tiga hal penting dalam industri yang mereka sasar. “Soal alam dan lingkungan, soal kesehatan dan kebugaran masyarakat, dan tentang sosial ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya lagi, Ayo Glamping memiliki misi menjaga alam lingkungan khususnya di sekitar lokasi glamping dan camping. “Kesehatan dan kebugaran itu persoalan yang dihadapi orang Indonesia, kalau ingin sehat seharusnya lebih sering bermain di alam bebas.” Jelasnya.
Sedangkan dari sisi sosial ekonomi, menurut Andi, lebih kepada pemberdayaan masyarakat lokal agar kehidupan sosialnya meningkat. “Mereka juga memperoleh pekerjaan dan pendapatan demi kesejahteraan mereka sendiri,” tutupnya.(*)