Jumlah brand global yang masuk ke Indonesia telah mencapai 18 nama. Yang terakhir adalah dua nama asal Tiongkok, Xiaomi dan OnePlus. Kedua brand ini belum banyak berkutik, namun hype-nya sudah mendapat tempat di benak konsumen Indonesia. Hadirnya Xiaomi harus diakui sempat menyita perhatian, namun tampaknya apa yang dirasakan oleh konsumen tak sehingar namanya.
Produk Xiaomi yang masuk pertama kali bukan lah produk yang secara teknis di atas rata-rata. Sementara harapan konsumen sudah terlanjur tinggi. Di sisi lain, penjualannya yang menggunakan on-line (kala itu) membuat tak semua orang mudah mendapatkan. Dengan kata lain, sulit untuk menembus dominasi Asus yang saat itu sudah berani menawarkan produk dengan harga terjangkau.
Sementara OnePlus, meski melakukan penjualan lewat on-line, dengan satu produk gacoan, membuat namanya lebih kena di mind-set konsumen lokal. Konsumen mungkin tak segera membeli OnePlus One. Namun, OnePlus sudah melakukan kampanye bahkan berani menguji produk dan hasilnya OnePlus One berada di puncak ranking beberapa uji perangkat.
Tak heran jika sebagai brand, OnePlus cepat dapat simpati di hati konsumen. Bahkan serunya sanggup bersanding dengan Asus di posisi tiga. Asus yang sejak kuartal dua tahun 2014 melakukan strategi bermain harga baru mendapatkan buahnya saat ini. Namun untuk mencicipi kursi posisi dua belum cukup kuat menjungkirkan Oppo.
Brand Oppo sudah cukup melekat rupanya. Persepsi konsumen terhadap brand ini harus diacungi jempol. Padahal dulu ada BlackBerry yang tak kalah kuatnya. Secara penjualan barangkali tak sebaik Asus, lantaran faktor harga yang tinggi. Tetapi Oppo berhasil meneguhkan namanya di mind-set konsumen.
Acer perlahan juga meraih simpati. Setara dengan BlackBerry. Sony Mobile dan produk Apple meraih imbang. Keduanya harus puas di papan tengah. Maklum, karena dua nama ini hanya melekat kuat di benak konsumen kelas atas. (*)
Survei dilakukan pada 4-8 Maret 2013 di ajang Mega Bazaar Computer 2015, di JCC. n = 205.