SINYALMAGZ.com – Para astronom baru saja menemukan sebuah komet baru. Komet tersebut pertama kali dilaporkan oleh Don Machholz. Ia mengamati komet tersebut secara visual pertama kali pada hari Rabu (07/11/2018) lalu.
Menurut Minor Planet Center, Minggu (11/11/2018), dua astronom Jepang, yakni Shigehisa Fujikawa dan Masayuki Iwamoto, secara terpisah juga melihat obyek yang sama dan di waktu yang sama pula.
Temuan ini kemudian ditindaklanjuti oleh astronom lainnya. Salah satunya adalah astronom amatir dari Indonesia, Marufin Sudibyo.
“Saat itu magnitudonya +10, sekarang sudah + 8.”, ungkap Marufin, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Rabu (14/11/2018).
“Nampaknya bakal terang.”, lanjut Marufin.
Ketika ditanya apakah komet tersebut akan melintas di dekat Bumi, Marufin menjelaskan bahwa benda antariksa itu berjarak lumayan jauh.
“Tapi perihelion (garis edar terdekat Matahari)-nya mencapai orbit Mekuriu.”, ujar Marufin.
“Bakal cukup terang, kalau (komet itu) nggak keburu hancur.” ungkapnya.
Terlihat dari Indonesia
Marufin juga menjelaskan bahwa deklinasi (koordinat ekuator) komet ini negatif. Artinya, akan mudah dilihat dari belahan Bumi selatan.
“Deklinasi maksimal -19, artinya dari kawasan garis khatulistiwa pun bisa terlihat hingga ketinggian 71 derajat. Cukup tinggi.”, tutur Marufin.
Meski terlihat dari Indonesia, Marufin menjelaskan bahwa komet ini merupakan jenis teleskopik. Dengan kata lain, komet ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, bagi kamu yang ingin mengabadikan komet baru ini, Marufin memberikan sedikit tips.
“Potret menggunakan kamera DSLR dengan lensa 50 mm atau lebih besar.”, katanya.
Marufin juga sempat membuat simulasi waktu terbaik pengamatan komet ini. Sayangnya, hasil simulasi tersebut mengecewakan.
“Komet ini hanya bisa dilihat di saat fajar antara 12 hingga 22 November mendatang.”, kata Marufin.
“Selepas itu nggak nampak sama sekali dari Indonesia.”, lanjutnya.
Marufin menjelaskan pengamatan terbaik untuk komet ini adalah pukul 04.00 WIB.
“(Posisinya) ada di sisi utara Venus.”, ujar Marufin.
“Tapi dari hari ke hari posisinya makin menurun atau ketinggiannya makin rendah.”, jelasnya.
Untuk membedakan dengan benda langit lainnya, kamu bisa mengamati cahaya komet yang difus atau bukan titik cahaya tegas.
Agar lebih jelas, Marufin memberikan hasil jepretan komet yang disebut C/2018 V1 itu.
Pada gambar tersebut, terlihat komet ini berdampingan dengan bintang gamma Virgo (Porrima) pada magnitudo +3. Marufin menjelaskan bahwa foto ini diambil pada Senin (12/11/2018) di Jepang.
“Astrofotografernya hanya pakai kamera DSLR Canon EOS 60Da dan lensa tele 200 mm. ISO 12800, eksposur 10 detik.”, tuturnya.
“Nama astrofotografer tersebut adalah Shozo Sasaoka, seorang astronom amatir.”, jelasnya.