Kinerja (Nilai: 6)
Di atas kertas Andromax E2+ bisa jadi menawarkan performa ponsel kelas menengah. Ini sangat menarik, mengingat produsen yang lain mampu memberi banderol lebih mahal pada produk berkinerja setara.
Prosesor empat inti berkecepatan 1,3 GHz jadi andalan. Karena memiliki teknologi VoLTE, tentunya prsesornya tidak biasa. Maka dari itu Andromax E2+ menggunakan Snapdragon 212 jadi andalan mereka.
Tambahan lagi untuk menunjang spesifikasi yang sudah mumpuni ada pada besaran RAM di dalamnya. Andromax E2+ mengusung RAM sebesar 2 GB. Terbilang cukup untuk membantai beberapa game berat dan melakukan multitasking. Memori internal Andromax E2+ juga terbilang cukup mengakomodir pengguna, 16 GB siap diisi beragam file multimedia. Tidak lupa tambahan slot memori sebesar 64 GB.
Mungkin satu-satunya kekurangan pada kinerja Andromax E2+ ada pada baterainya. Menggunakan jaringan internet 4G super cepat, Andromax E2+ mengonsumsi baterai yang cukup besar. Tidak heran pada pemakaian online yang berat, Andromax E2+ terhitung boros baterai.
Menguji kinerja Andromax E2+ berarti menguji kemampuan koneksi 4G Smartfren. Tidak tanggung-tanggung, Andromax Kami bawa pulang kampung ke Lombok, NTB. Jangkauan sinyal 4G Smartfren mampu mencapai beberapa kota kabupaten di Lombok Tengah. Kecepatannya juga terbilang stabil di angka download 5-9 Mbps.
Stabilnya jaringan ini sangat membantu saat Kami memutar video secara streaming. Begitu pula saat pengujian video call di jaringan VoLTE. Untuk game, Kami memaksa Andromax E2+ memainkan Modern Combat 5: Blackout.
Untuk menjalankan game seberat Modern Combat 5: Blackout, Andromax E2+ ternyata mengalami kendala. Modern Combat 5 tersendat-sendat saat dimainkan di Andromax E2+.