SINYALMAGZ.com – Apakah kamu pernah menonton film The Day the Earth Stood Still yang dirilis pada 2008 lalu? Nah, film ini menceritakan tentang alien bernama Klaatu, yang diperankan oleh Keanu Reeves, yang mengunjung Bumi untuk menyelamatkan umat manusia dari diri mereka sendiri.
“Kisah ini adalah karya fiksi ilmiah, dengan penekanan pada fiksi.”, kata Seth Shostak, seorang astronom senior di SETI Institute dan penasihat teknis film tersebut, sebagaimana dikutip dari NBC News, Rabu (20/2/2019).
Meski demikian, Shostak mengaku ragu jika ada alien yang mengunjungi Bumi.
“Aku ragu ada alien yang hidup di dekat Bumi.”, aku Shostak.
“Dan bahkan jika ada, mereka mungkin tidak peduli dengan masalah kita.”, lanjutnya.
Selain keakuratan ilmiah, Shostak mengatakan bahwa film The Day the Earth Stood Still dapat mendorong generasi muda untuk menyukai ilmu antariksa.
Lantas, apakah makhluk angkasa luar itu benar-benar ada di antara galaksi Bimasakti yang dihuni manusia?
Berikut 6 tanda-tanda soal keberadaan alien, menurut teori yang dikemukakan oleh Shostak.
1. Banyak Bintang Bertaburan di Angkasa
Shostak mencatat, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya kehidupan di luar Bumi. Namun, alam semesta adalah rumah bagi banyak bintang.
Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian selama beberapa dekade terakhir, mungkin setidaknya ada 50 persen dari bintang-bintang yang bertaburan di angkasa luar itu merupakan planet.
Shostak memperkirakan, ada 1 triliun planet di galaksi Bimasakti.
“Tentunya, beberapa dari benda langit tersebut telah menjalani apa yang telah dialami Bumi dan mengembangkan kehidupan, dan akhirnya memiliki apa yang kita sebut sebagai kehidupan mahluk hidup.”, katanya.
“Jika kita adalah satu-satunya makhluk cerdas di galaksi, atau dalam hal ini di alam semesta, maka kita benar-benar sebuah keajaiban,” ungkapnya lagi.
2. Air Berlimpah di Tata Surya
Air merupakan unsur utama kehidupan di Bumi. Dan rupanya, air pernah ditemukan mengalir di bawah permukaan Mars.
Europa, bulannya Jupiter, juga diduga memiliki lautan cair. Demikian pula dengan bulan-bulan Yovian, Callisto, dan Ganymede. Dan juga dengan bulannya Saturnus, Titan, dan Enceladus, yang jika diperlihatkan dari Bumi tampak sedikit berair.
Bahkan, Venus mungkin memiliki sedikit zat cair di atmosfernya.
“Di sana, Anda sudah memiliki tujuh dunia lain yang mungkin memiliki benda cair. Jadi, itu adalah berita yang menggembirakan.”, papar Shostak.
3. Kehidupan Berevolusi Cepat di Bumi
Para ilmuwan memperkirakan planet Bumi berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Bukti awal kehidupan ini berasal dari bakteri berusia 3,4 miliar tahun, yang disebut Stromatolit di Australia.
Karena bakteri secara biologis bersifat kompleks, maka para ilmuwan berpikir mereka muncul dari bentuk kehidupan yang mendapat pijakan di Bumi lebih awal.
“Bukan sangat mustahil ada evolusi kehidupan, karena ini terjadi sangat cepat.”, Shostak menjelaskan.
4. Kehidupan Tumbuh Subur di Lingkungan Yang Ekstrem
Hampir di seluruh tempat yang ada di Bumi, para ilmuwan dapat menemukan kehidupan.
“Kehidupan dapat beradaptasi dengan kondisi yang sangat sulit, dan tentu saja sebagian besar alam semesta akan dipenuhi dengan habitat yang sulit.”, Shostak menyampaikan.
Sebagai contoh, Mars adalah planet dengan kondisi yang keras, tetapi beberapa mikroba yang ditemukan di Bumi, terbukti dapat bertahan hidup di bawah permukaan Planet Merah. Temuan-temuan ini kemudian disebut sebagai Ekstrofil.
5. Alien Mungkin Melakukan Kontak dari Jarak Jauh
Shostak dan rekan-rekannya di SETI Institute sering memanfaatkan beberapa teleskop radio terbesar di dunia untuk menampung bintang-bintang yang jauh, demi mendapatkan sinyal komunikasi alien.
Meskipun pencarian mereka telah ‘menyalakan’ sejumlah alarm, namun sinyal-sinyal ini telah diberhentikan karena adanya gangguan yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri.
Meski demikian, kontak dengan makhluk asing tetap sulit dipahami.
Sementara itu, sebuah sinyal misterius terdeteksi pada 15 Agustus 1977 lalu, selama pencarian dengan Big Ear Observatory di Ohio State University.
Hal ini menarik minat para ahli, karena belum pernah dijelaskan sebelumnya.
“Itu cukup mengesankan, karena sinyal radio tersebut seperti menuliskan kata ‘Wow!’.”, tutur Shostak.
Namun, percobaan lanjutan untuk mendeteksinya kembali gagal.
“Anda bisa menyimpulkan bahwa gelombang radio itu adalah alien yang sedang jalan-jalan di dekat Bumi, dan kemudian pergi.”, ucap Shostak.
“Tapi ilmu pengetahuan tidak mengatakan bahwa sinyal tersebut datang dari makhluk terestrial.”, sambungnya.