SINYAL.co.id – Dengan proses produki menggunakan tangan, produk-produk Vertu tentu tak bisa disamakan dengan produk smartphone lainnya. Khususnya untuk urusan detil kulit maupun lapisan permukaan. Selama ini Vertu setelah lepas dari kelolaan Nokia, diambil alih oleh Godin Holdings. Perusahaan yang bermarkas di London Inggris ini memasang harga sangat tinggi. Itu sebabnya harga Vertu bahkan tak bisa setara dengan produk smartphone highend sekalipun.
Hingga saat ini, produksi Vertu pun tak lebih dari 50 ribu unit. Tercatat baru 30.000 unit dengan harga termurah sebesar 7.500 pound atau sekitar Rp 120 jutaan.
Selanjutnya Godin melepas pengelolaan Vertu ke jutawan asal Turki bernama Hakan Uzan. Pengusaha kaya ini melihat Vertu masih punya peluang untuk berkompetisi di segmen terbatas. Untuk itu ia harus menebus sebesar 50 juta pounds ke Godin.
Usai pemindahan kelola tersebut maka Uzan bebas menentukan di mana pabrikasi. Ia memilih TCL, raksasa elektronik asal Tiongkok yang pernah mengakuisisi Alcatel, juga BlackBerry untuk seri-seri terakhir. Kerjasama dengan TCL ini juga mewajibkan pembayaran ke TCL sebesar 40 juta dolar.
Vertu pindah ke Tiongkok, sementara untuk penjualan Vertu di masa depan, Uzan memilih beberapa negara saja, seperti Rusia, Inggris, Perancis, Tiongkok, beberapa negara di Eropa Barat dan Timur Tengah. (*)