Serba-serbi Baterai Kembung

tema

SINYAL.co.id– Ponsel merupakan benda yang  sulit dipisahkan dari pemiliknya. Beragam aktivitas Anda pun lekat dengan keandalan fiturnya. Mulai dari yang serius hingga hiburan. Semua bisa diakomodir perangkat cerdas ini. Cukup tunjuk sana-sini, segala kebutuhan bisa dieksekusi.

Tapi pernahkah Anda mengalami hal-hal yang tak terduga dengan ponsel. Mati mendadak misalnya, sehingga segala urusan jadi berantakan. Ada kemungkinan besar itu disebabkan oleh baterai ponsel Anda bermasalah atau rusak.

Baterai merupakan perangkat yang sangat vital dalam kehidupan manusia modern. Hampir semua perangkat elektronik penunjang menggunakan baterai. Ada  gadget, senter, radio, remote, jam hingga laptop pun menggunakan baterai. Khusus untuk ponsel, baterai yang digunakan adalah jenis yang rechargable (Nikel atau Lithium).

Sayangnya, jika tidak diperlakukan secara baik, baterai sering berubah bentuk menjadi kembung. Orang sering meyebutnya baterai hamil. Saking kembungnya, bahkan kadangkala baterai tersebut tak lagi muat di tempatnya.

Penampilan baterai seperti bumil (ibu hamil) seperti itu mungkin tak mengapa jika performa baterai tetap baik. Sayangnya, baterai kembung hampir pasti selalu diikuti dengan turunnya kemampuan dayanya. Baterai menjadi ‘drop’ dan harus dicharge terus-menerus meski tak juga penuh.

Pada smartphone model sekarang yang menggunakan deain unibody bukan berarti “selamat” dari baterai kembung. Karena intensitas panas yang tinggi (baik ketika di-charge maupun pemakaian) baterainya pun (apalagi ukurannya lebih tipis) dan tanpa isolator panas bisa berakibat sama. Bahkan cover belakangnya bisa terlepas akibat desakan baterai kembung.

 

CARA KERJA BATERAI

Seluruh jenis baterai menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan daya. Sebagai contoh, baterai kering yang kerap kita gunakan (jenis AA & AAA) adalah perangkat yang berasal dari reaksi mangan dioksida dan amonium klorida dan seng. Baterai ponsel pun sama, menggunakan reaksi kimia yang telah dikalkulasi tegangan masuk dan keluarnya.

 

PENYEBAB BATERAI KEMBUNG

Setiap baterai (sekali pakai atau rechargeable) memiliki usia pakai tertentu sebelum menjadi rusak dan masuk tong sampah. Nah, dengan penanganan yang tepat, usia pakai baterai dapat menjadi lebih panjang dibandingkan jika diperlakukan seenaknya saja.

Mengenai baterai kembung sendiri, ada banyak sekali hal dapat memyebabkan hal tersebut. Satu diantaranya yang paling sering menjadi biang kerok adalah penggunaan charger yang tidak sesuai. Termasuk menggunakan material tak bermutu (charger kw alias aspal) dan masa charging yang terlalu lama.

Penyebab lain yang juga mendominasi baterai kembung adalah penggunaan Power Bank yang belakangan beredar luas di pasar lokal Indonesia. Untuk merek dan jenis Power Bank yang bermutu tinggi barangkali kemungkinan menyebabkan baterai kembung tidaklah siginifikan. Tetapi jika Power Bank abal-abal yang digunakan, alamat baterai kembung hanyalah hitungan hari, minggu atau bulan saja.

Penyebab baterai kembung atau gendut, dikarenakan Anda lalai menggunakannya. Contohnya ; ketika ponsel anda sedang dalam keadaan di-charge, dengan kondisi baterai sudah penuh, tapi anda lupa untuk mencabut ponsel.

Anda terlalu memaksakan untuk menggunakan ponsel. Sehingga ponsel tidak mempunyai waktu istirahat saat melakukan charge. Maksudnya saat melakukan proses pengisian baterai, pengguna tidak boleh melalukan aktivitas ponselnya. Seperti memutar video, musik, SMS, bermain game, dan lainnya.

 

TIPS ATASI BATERAI KEMBUNG

Solusi untuk menyembuhkan atau untuk membuat baterai ponsel agar bisa digunakan yaitu dengan memraktekan hal berikut. Walaupun ini hanya sementara, karena Anda cepat atau lambat harus merogoh kocek untuk membeli baterai baru. Artinya baterai kembung memang sudah dalam kondisi sekarat dan harus diganti.

 

  1. Buka baterai dari ponsel A
  2. Bungkus baterai menggunakan pelastik dengan rapat, dan usahakan udara tidak bisa masuk ke dalam baterai yang sudah dimasukan kedalam plastik.
  3. Kemudian, masukan baterai ponsel kedalam lemari pendingin atau kulkas simpan di freezer.
  4. Tunggu sampai 12 jam.
  5. Jika penyimpanan sudah selesai sampai waktu yang sudah ditentukan, maka keluarkan baterai yang tersimpan di dalam lemari pendingin atau kulkas.
  6. Dan lap bagian pembungkus baterai, karena baterai masih dalam kondisi dingin, bersihkan baterai dengan menggunakan tisu atau kapas sehingga tidak berair.
  7. Sebelum baterai digunakan kembali kedalam ponsel, pastikan baterai ponsel terisi kembali dengan cara pengisian yang terpisah atau menggunakan dekstop charge .
  8. Setelah terisi penuh, masukan baterai ponsel kedalam ponsel dan hidupkan kembali.

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled