WWW.SINYALMAGZ.COM – Sewaktu hadir di bursa smartphone dunia pada 2018, nama Realme sangat lekat dengan Oppo. Realme memilih jalan seperti halnya Xiaomi yang tidak mau berkompromi dengan persaingan smartphone high end mahal.
Jadi dengan start yang persis itu sangat mudah bagi Realme mengenalkan diri ke pasar, khususnya anak muda. Harga terjangkau dengan kualitas produk yang bagus tidak aneh jika Realme segera mendapat simpati pasar.
Bahkan hal itu masih dipertahankan sampai hari ini. Sementara Xiaomi sudah cenderung memilih mendekati pasar high end.
Dalam tempo tiga tahun, laporan Strategy Analysis menyebutkan penjualan (bukan pengapalan atau pengiriman unit) seluruh produk menembus angka 40 juta unit.
Secara keseluruhan Realme telah mengapalkan lebih dari 100 juta unit. Realme seri C dan Realme dengan seri penomoran merupakan unit-unit yang paling banyak dikapalkan.
Strategy Analytics bahkan menampilkan data kecenderungan brand-brand seperti Realme lebih berani melakukan shipping ketimbang Samsung juga Xiaomi.
Paling tidak ada dua brand yang tercatat berani itu. Selain Realme ada vivo.
Tapi tunggu sebentar. Jika lebih cermat lagi membaca data Strategy Analysis, grafik pengapalan seri-seri dengan nomor (Realme 1 hingga Realme 9) justru menampakkan tidak mengalami pelonjakan secara signifikan.
Puncak pengiriman tertinggi terjadi pada subbrand Realme 5. Setelah itu hingga Realme 8 menurun terus. Artinya, daya serap pasar juga mengalami penurunan.
Jika tidak dilakukan strategi baru mungkin akan menurun terus. (*)