WWW.SINYALMAGZ.COM – Adalah utopia mengubah dunia dengan menggunakan musik. Itu adalah ucapan Ahmad Dhani, pentolan Dewa 19. Musik meski merupakan medium universal, namun bukan berarti sangat mudah menggetarkan jiawa dan hati manusia untuk mengubah dunia.
Kendati begitu, kerap kali lewat musik menghidupkan nurani orang untuk berbuat sesuatu, melakukan gerakan. Dan itu banyak terjadi meskipun tidak sampai mengubah dunia.
Seperti yang dilakukan oleh Bob Marley ketika dimanfaatkan menjadi episentrum meredam seteru dua kutub politik berseberangan negeri bernama Jamaika. Ratusan ribu pasang mata menghadiri konsernya dari dua polarisasi pro komunis dan pro kapitalis. Setelah konser usai? Kembali perpecahan terjadi!
Netflix menyediakan beberapa film bergenre musik yang cukup menarik Anda tonton. Tentu saja kami pilihkan yang berformat dokumenter. Film-film ini selain menambah wawasan tentang sepak terjang musisi kelas dunia, juga menceritakan bagaimana seorang pemusik atau sebuah band musik menjalani kehidupannya.
Siapkan gadget Anda, silakan berlangganan Netflix, atau berlangganan paket dari XL Axiata yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Netflix. Salah satunya adalah XL SATU FIBER.
Layanan ini membuka pemakaian untuk digunakan secara mobile maupun layanan akses rumahan via XL Home. Tarif paketnya jadi lebih terjangkau bila digabungkan untuk berbagai pemakaian.
Cek informasinya di: INFO XLSATU FIBER
Nah, berikut 5 film bergenre musik dokumenter di Netflix;
ReMaster: Who Shot the Sheriff
Pemusik: Bob Marley
Durasi: 57 Menit
Film dokumenter ini merupakan sepenggal dari kehidupan Bob Marley, termasuk upaya pembunuhan dirinya pada suatu malam menjelang konser. Hal ini lah yang membuat king of Reggae ini lalu pergi meninggalkan Jamaika. Upaya pembunuhan yang sempat menciderai sang istri, tak lain karena dipicu oleh perseteruan politik antara kubu kanan dan kiri di Jamaika.
Pada pertengahan tahun ’70-an, negeri ini berantakan bahkan didera kekerasan dan kerusuhan tiada henti. Bob Marley sebagai sosok netral berkali-kali dicoba tarik oleh salah satu pihak. Namun kerendahan dan sikapnya yang lebih memilih melindungi kaum Rastafari membuat ia justru jadi obyek.
Film ini juga membuka kisah siapa sebenarnya pihak di balik pembunuhan Bob yang gagal itu. Disinyalir pihak Amerika dengan CIA-nya ambil bagian dan membuat skenario di situ.
Rush: Beyond the Lighted Stage
Pemusik: Rush
Durasi: 107 Menit
Kanada karang menelurkan band berkelas dunia, yang bahkan masih eksis sampai hari ini. Hingga kematian memisahkan para personelnya. Jika pun ada salah satunya adalah Rush. Sepeninggal drummer legenda Rush, Neil Peart, akibat kanker pada awal 2020, Rush masih tetap ada, dan lagu-lagunya masih berkeliaran di beragam platform musik.
Rush, lahir dari dua sekawan, Geddy Lee dan Alex Lifeson. Keduanya adalah produk dari orang tua imigran akibat kekejaman Hitler. Tak disangka di Toronto Kanada pada 1968 dua sekawan ini mendirikan band rock n roll. Mulanya posisi drum diisi oleh John Rutsey. Namun enam tahun berselang, posisi itu diganti oleh Neil Peart.
Maka, selama 45 tahun trio ini menggedor dunia. Ketika pertama kali muncul publik dunia tersentak. Banyak orang mengira Rush adalah titisan Led Zeppelin dari Kanada.
Beyond the Lighted Stage tak hanya bicara soal karir dan lika-liku nafas musik Rush yang berubah seiring berkembangan zaman. Namun juga tentang sisi personal. Terutama musibah yang dialami Peart dan membuat Rush vakum lama.