PT Telkom dan SingTel, pemegang saham Telkomsel, mengangkat Hendri Mulya Syam sebagai direktur utama menggantikan Setyanto Hantoro, Mohamad Ramzy sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko dan Adiwinahyu Basuki Sigit sebagai direktur sales. Hendri (HMS) adalah insan asli Telkomsel sejak masa awal operator itu didirikan pada Mei 1995.
Ia meniti karier dari tataran paling bawah, ketika kantor Telkomsel masih mengontrak gedung di Jalan Penataran, sebelah Gedung Pola. Ia sempat “masuk kotak” karena tidak punya jabatan, lalu “diambil” Indosat Ooredoo sebagai direktur.
Setelah itu ia ditarik kembali ke Telkomsel sebagai direktur sales. HMS sangat mumpuni di pemasaran, penjualan dan jaringan.
Trah Syam tidak hanya sukses di Telkomsel, tetapi juga di Indosat ketika kakaknya, Johnny Swandi Syam, menjadi Dirut PT Indosat, dan sempat menjadi komisaris di Telkomsel.
Susunan Direksi Telkomsel saat ini:
Direktur Utama: Hendri Mulya Syam, Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko: Mohamad Ramzy, Direktur Sales: Adiwinahyu Basuki Sigit, Direktur Network Nugroho, Direktur Planning & Transformation Wong Soon Nam, Direktur Information Technology Bharat Alva, Direktur Marketing Rachel Goh dan Direktur Human Capital Management R Muharam Perbawamukti.
Menurut Humas Telkomsel, penetapan susunan baru Direksi Telkomsel sejalan dengan strategi sebagai perusahaan telekomunikasi digital dengan mengembangkan digital trifecta. Meliputi digital connectivity, digital platform, dan digital services, sekaligus membuka banyak peluang masyarakat Indonesia melalui penguatan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Penyumbang terbesar
Pergantian direksi dan komisaris juga terjadi di induk Telkomsel, PT Telkom yang sempat membikin netizen heboh. Salah satu komisaris PT Telkom yang baru adalah Abdi Negara Nurdin, yang lebih dikenal dengan nama Abdee Slank.
Netizen riuh dengan silang pendapat soal kenapa Abdee yang seniman jadi komisaris perusahaan teknologi. “Anak band bisa jadi komisaris Telkom, aku mah optimis sarjana hukum ke depan bisa jadi dokter,” ujar satu netizen.
Selengkapnya, Komisaris Utama/Komisaris Independen: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Komisaris2: Wawan Irawan, Bono Daru Adji, Abdi Negara Nurdin, Marcelino Pandin, Ismail, Rizal Mallarangeng, Isa Rachmatarwata, Arya Mahendra Sinulingga
Direktur Utama: Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan dan Risiko Heri Supriadi, Direktur Consumer Service FM Venusiana R, Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Digital Business, Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Strategic Portfolio, Budi Setiawan Wijaya, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Human Capital Management: Afriwandi, Direktur Enterprise & Business Service Edi Witjara
Di tataran bisnis, Telkomsel menjadi penyumbang sekitar 68 persen pendapatan dan keuntungan induknya, PT Telkom. Tahun 2020 dengan pendapatan Rp 136 triliun, Telkom mendapat laba sekitar Rp 18 triliun, sementara Telkomsel memdapat laba Rp 25 triliun pada periode sama.
Laba Telkom bisa lebih rendah dibanding lama Telkomsel, karena laba Telkomsel harus dibagi sebanyak 35 persen kepada pemegang saham selain Telkom yaitu Singapore Telecom (SingTel) atau sekitar Rp 8,75 triliun.
Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler digital unggulan di Indonesia yang telah menggelar lebih dari 231.000 BTS untuk melayani lebih dari 169 juta pelanggan. Jaringannya tersebar hingga ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar – perbatasan negara) selain di tengah lautan dengan fasilitas seluler di kapal-kapal penumpang PT Pelni.
Selama lebih dari 25 tahun melayani negeri, Telkomsel konsisten mengimplementasikan teknologi berbasis broadband, menjadi yang pertama mengoperasikan secara komersial layanan 5G di Tanah Air. Telkomsel pun terus mengembangkan bisnis digital seperti Mobile Gaming, Digital Entertainment, Digital Advertising, Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Enterprise Solutions, dan Internet of Things. Membantu masyarakat menemukan berbagai cara baru menjalani kehidupan dari waktu ke waktu. (hw)