WWW.SINYALMAGZ.COM – XL Axiata, di tengah pandemi yang menekan perekonomian Indonesia dan dunia, berhasil membukukan performa finansial yang baik, jumlah pelanggan yang meningkat dari 56,88 juta menjadi 57,89 juta sampai akhir 2020. Dengan pendapatan yang naik sebesar 3,4 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp 25,13 triliun menjadi Rp 26,018 triliun, anak perusahaan Kelompok Axiata itu mendapat laba Rp 679 miliar. Sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mampu mencapai Rp 712 miliar.
Presdir dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini menyebut angka 50 persen untuk EBITDA (earn before interest, tax, depreciation and amotization – penghasilan sebelum bunga, pajak, penyusutan dan pengurangan nilai aktiva perusahaan yang tidak berwujud), suatu angka yang sangat baik dalam laporan keuangan. Dari keuntungan sebesar itu, akan dibagikan kepada pemegang saham separuhnya, atau sebesar 339,4 miliar, senilai Rp 31,7 per saham.
Dikatakan, untuk tahun 2021 ini besaran biaya modal (capex – capital expenditure) dirancang sama dengan tahun sebelumnya, sekitar Rp 7 triliun, masih dengan fokus 60 persen pembangunan prasarana di luar Jawa. Perusahaan itu memiliki pengalaman bagus dengan kenaikan pendapatan lewat perluasan layanan di luar Jawa yang membuatnya menuai laba.
Kata Direktur Keuangan dan CFO XL Budi Pramantika, kontribusi bisnis XL dari luar Jawa di tahun lalu mencapai 25 persen pada pendapatan perusahaan, yang akan dicoba ditingkatkan di masa-masa mendatang. “Terus berinvestasi di luar Jawa agar kontribusinya naik,” ujarnya.
Menurut Direktur & CTO XL Axiata, I Gede Darmayusa, komitmen perusahaannya untuk menggelar jaringan di kuar Jawa dari tahun ke tahun makin besar. “Tahun lalu masih fifty-fifty, tahun 2021 ini 60 persen pembangunan jaringan dan serat optik untuk luar Jawa,” katanya.
Larangan mudik
Dengan adanya kebijakan larangan mudik, XL juga akan menguatkan kapasitas jaringan hingga 200 persen dibanding harian di Jakarta, sebab kota ini akan menjadi pusat lebaran baru saat pandemi. “Pusat perbelanjaan di Jakarta akan menjadi pilihan tujuan utama masyarakat yang tidak mudik yang akan tetap ramai biarpun dengan protokol kesehatan,” katanya Gede pula.
Dengan perkiraan adanya kenaikan trafik 10 persen saat Ramadhan dan naik menjadi 20 persen saat Lebaran, kapasitas jaringan di titik-titik yang menjadi target mudik dan kawasan wisata di Jabar dan Jateng, juga akan dinaikkan. Gede meyakinkan bahwa walaupun ada lonjakan trafik terutama data pada masa-masa ini, kepemilikan spektrum selebar 2X45 MHz masih bisa dioptimalkan.
XL Axiata akan melakukan berbagai inovasi, antara lain refarming spektrum frekuensi, pemanfaatan teknologi terkini hingga fiberisasi (penggelaran serat optik) agar mutu layanan tidak menurun sedikit pun. Untuk itu XL juga meningkatkan kerja sama dengan vendor untuk menerapkan teknologi terbaru memaksimalkan spektrum yang ada, dan tahun ini sekitar 19.000 titik jaringan XL ditargetkan terhubung serat optik.
Menurut Budi Pramantika, fiberisasi memberi pengalaman lebih baik kepada pelanggan dibanding menggunakan prasarana gelombang mikro (microwave), selain penggunaannya lebih ekonomis bagi perusahaan.
Tahun ini XL Axiata, dan semua operator seluler lain, masih diberi kewajiban menyediakan kuota data untuk pelajar dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), walau jumlahnya mengecil dibanding tahun 2020. Harga per giganya juga sudah disesuaikan, tidak lagi Rp 1.000 per giga, angka yang masih di bawah biaya produksi. (*)
[…] BACA JUGA: Performa XL Axiata Tahun 2020 Positif […]