WWW.SINYALMAGZ.COM – Bukan..tentu bukan Twitter menyebabkan penularan virus Corona mematikan itu. Twitter justru tengah agar medianya tak menjadi tempat penyebaran virus informasi tak benar.
Ini karena belakangan telah muncul berbagai teori konspirasi seputar wabah dunia ini. Bahkan dalam satu bulan ini saja, cuitan tentang virus Corona mencapai lebih dari 15 juta.
Twitter mengumumkan bahwa akan melakukan mencegah hasil pencarian otomatis yang cenderung mengarahkan individu ke konten yang tidak dapat dipercaya. Kemudian sebaliknya, menggunakan pencarian untuk mengarahkan pengguna ke informasi resmi dari organisasi seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
“Kami telah meluncurkan permintaan pencarian khusus baru untuk memastikan bahwa ketika Anda datang ke layanan untuk informasi tentang #coronavirus, Anda bertemu dengan informasi yang kredibel dan otoritatif terlebih dahulu,” tulis Twitter dalam sebuah pernyataan.
Twitter telah membentuk kemitraan dengan organisasi di 14 negara, termasuk Amerika, Australia, dan Jepang. Amat mungkin akan memperluas ke lebih banyak lokasi sesuai kebutuhan.
Pendekatan ini sangat mirip dengan pekerjaan yang telah dilakukan Twitter untuk memerangi disinformasi terkait vaksin pada platformnya. Upaya itu, yang juga mendorong pengguna untuk lebih mengetahui fakta, mengarahkan pencarian terkait vaksin ke vaccines.gov, situs Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), dalam upaya untuk mencegah teori konspirasi dan informasi yang salah lainnya.
Kabarnya lagi, media sosial lain justru dimanfaatkan untuk melakukan penyebaran informasi salah, seperti di Facebook, TikTok dan Instagram. (*)