WWW.SINYALMAGZ.COM – Berbagai data menunjukkan, cloud computing kian penting dalam mendukung kinerja perusahaan. Software-as-a-Services (SaaS) adalah bentuk cloud yang paling banyak diadopsi, namun Platform-as-a-Services (PaaS) pun memiliki pertumbuhan signifikan. Sudah saatnya perusahaan menerapkan cara berpikir cloud first untuk tetap kompetitif di masa depan.
Istilah cloud computing mungkin salah satu buzzword di dunia IT paling populer saat ini. Jika melakukan pencarian di Google, istilah “cloud computing” muncul sampai 84,5 juta kali.
Jika ditilik, wajar saja jika cloud computing kini begitu populer. Hampir semua sisi kehidupan kita kini berkaitan dengan cloud. Ketika kita bangun tidur dan mengecek pesan yang masuk, kita sudah berhubungan dengan cloud. Ketika memesan transportasi online, sistem yang mengatur semua itu juga berada di cloud. Bahkan ketika Anda mengunggah foto makan malam bersama keluarga ke media sosial, foto tersebut akan ditampung di cloud.
Cloud pun kini menjadi bagian penting bagi aktivitas perusahaan di seluruh dunia. Hal ini bisa dilihat dari survei yang dilakukan berbagai lembaga independen.
Contohnya lembaga riset IDC yang memperkirakan, pada tahun 2018, separuh IT spending akan berupa investasi di sektor cloud. Hal ini didorong kian populernya pendekatan DevOps yang mengakselerasi pertumbuhan aplikasi yang cloud-native. Bahkan aplikasi mission-critical yang selama ini dibangun di on-premise, perlahan akan bergeser di platform cloud. Tidak heran jika kemudian, 65% dari aset perusahaan kemudian akan berada di luar on-premise, baik dalam bentuk colocation, hosting, serta cloud data center.
Dari berbagai bentuk layanan cloud, Software-as-a-Service (SaaS) tetap menjadi layanan yang paling banyak diadopsi perusahaan di seluruh dunia. Menurut Harvey Nash/KPMG CIO Survey (2016), adopsi SaaS di tahun 2017 sekitar 44% dan akan naik menjadi 64% di tahun 2020. Namun Platform-as-a-Service (PaaS) pun memiliki pertumbuhan yang sangat tinggi, yaitu 32% di tahun 2017 dan menjadi 56% di tahun 2020.
Yang menarik, kelebihan cloud juga diakui CFO (Chief Financial Officer) yang notabene adalah pihak di luar IT. Hal ini terungkap dari survei berjudul 2017 BDO Technology Outlook Survey yang dilakukan lembaga riset Market Measurement. Ketika ditanya teknologi yang efeknya paling bisa diukur, 74% CFO menjawab cloud computing. Angka ini jauh melebihi Internet of Things (58%) serta Articial Intelligence (16%). Berdasarkan data ini, cloud computing terbukti menghasilkan manfaat yang mudah dihitung dari sisi finansial.
Dari semua data tersebut, terlihat bagaimana cloud computing akan menjadi wajah infrastruktur IT di masa depan. Hal ini tidak lepas dari kecepatan, keluwesan, serta efisiensi yang ditawarkan teknologi cloud. Semua kelebihan tersebut berujung pada produk yang kian kompetitif dengan time to market yang lebih cepat.
Agar bisa bersaing di pasar yang kian kompetitif tersebut, sangat krusial bagi perusahaan Anda untuk mulai berpikir cloud-first. Fungsikan cloud untuk meminimalisir cost. Manfaatkan kecepatan cloud untuk menjajal produk atau inovasi baru. Gunakan fleksibilitas cloud untuk berekspansi secara cepat ketika solusi Anda mendapatkan momentum.
Pendek kata, gunakan cloud sebagai alat bagi perusahaan Anda untuk terus kompetitif. Untuk hal itu, XL Axiata dalam layanan B2B-nya menyediakan pula Cloud Service. Kelebihan yang ditawarkan antara lain server dan penyimpanan virtual khusus dengan teknologi VMware dan Hyper-V.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari layanan Cloud Service XL Axiata antara lain lebih hemat biaya, penyediaan server yang lebih mudah, Anda dapat memilih paket sesuai dengan kebutuhan, dan masih banyak lagi.
Untuk layanan Cloud Service bagi perusahaan Anda silakan kontak langsung ke: websme@xl.co.id
Atau jika ingin memperoleh informasi lebih mendetil silakan klik ke: https://www.xl.co.id/id/bisnis/produk/cloud-dan-data-center/cloud-service