sinyal.co.id
Netflix baru saja mengumumkan akan mengambil langkah baru untuk mencegah kecurangan pengguna. Kabarnya, banyak pengguna Netflix yang menonton streaming menggunakan proxy di luar negara mereka sendiri. Tampaknya Netflix tidak mau dikibuli lagi.
“Dalam beberapa pekan mendatang, mereka yang menggunakan bypass proxy dan unblocker hanya akan dapat mengakses layanan di negara, di mana mereka berada.” terang David Fullagar, VP of content delivery architecture di Netflix. Keterangan itu ditulis sang wakil presiden di postingan blog resminya.
“Kami yakin perubahan ini tidak akan mempengaruhi pelanggan (resmi) yang tidak menggunakan proxy.” tambahnya lagi.
Praktek menggunakan VPN, bypass proxy, dan alat blokir lainnya untuk mengibuli Netflix, menjadi cukup populer di kalangan pengguna. Terutama sekali bagi pengguna yang negaranya belum tersentuh layanan Netflix.
“Kami memiliki aturan main sendiri, oleh karena itulah kami mampu menyiarkan film dan serial TV yang sama di mana-mana,” ungkap David Fullagar. Netflix menyatakan sedang bekerja keras untuk menyamakan jadwal tayang secara global. Hanya saja film dan acara TV berlisensi masih jadi tantangan terbesar mereka saat ini.
Sementara itu, Netflix akan terus menghormati dan menegakkan lisensi konten sesuai lokasi geografis. Perusahaan ini tidak menguraikan metode baru yang sedang dikembangkannya untuk mendeteksi bypass proxy. Mungkin caranya dengan memblokir alamat IP yang terkait dengan layanan VPN dan bypass proxy populer. Cara itu mirip dengan cara yang dilakukan layanan Tor.
Langkah ini diambil sepekan, setelah CEO Netflix mengumumkan ekspansi global besar-besaran di CES 2016. Total pelanggan Netflix di seluruh dunia saat ini mencapai angka 26 juta. Mulai Januari 2016, Netflix telah berekspansi ke Indonesia.
Layanan streaming film dan serial TV ini merupakan pesaing berat TV kabel. Di Indonesia, Netflix memberlakukan biaya berlangganan sebesar Rp109.000 untuk paket basic, Rp139.000 untuk paket standar, dan Rp169.000 untuk paket premium. Lalu
