SINYALMAGZ.com – Seperti diketahui, cincin yang dimiliki Saturnus membuatnya paling berbeda di antara planet lainnya. Namun studi terbaru NASA mengungkap bahwa cincin tersebut akan segera menghilang kurang dari 100 juta tahun.
Para ahli sebelumnya juga mengetahui bahwa cincin Saturnus kehilangan massa dari data yang dikirim satelit Voyager 1 dan 2.
Ditambah data satelit Cassini sebelum “menabrakkan” diri ke cincin Saturnus pada September 2017 lalu untuk mengakhiri perjalanannya selama 20 tahun, menguatkan dugaan bahwa cincin Saturnus benar-benar kehilangan massa yang signifikan, dan cincin itu bisa lebih cepat menghilang.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Icarus memuat analisis terbaru dari pengamatan teleskop Keck yang ada di Mauna Kea, Hawai.
Dalam riset tersebut, tim mempelajari studi sebelumnya yang membahas “ring rain” atau kehilangan jumlah massa di cincin. Kemudian mereka menggunakan hasil pengamatan Keck untuk mengonfirmasi dan mengembangkan pemahaman yang sudah ada.
Dari situlah tim menemukan bahwa cincin Saturnus telah kehilangan massa di tingkat terburuk.
“Kami memperkirakan bahwa ring rain menguras produk air yang dapat mengisi kolam renang ukuran Olimpiade dari cincin Saturnus dalam waktu setengah jam.”, ujar James O’Donoghue, penulis utama studi, sebagaimana dilansir dari Newsweek, Kamis (20/12/2018).
“Dari sini saja, seluruh sistem cincin akan menghilang dalam 300 juta tahun. Namun jika kita memperhitungkan data Cassini yang mendeteksi adanya material cincin yang jatuh ke ekuator Saturnus, maka cincin itu hanya memiliki masa hidup kurang dari 100 juta tahun. Usia ini relatif sangat pendek, dibanding usia Saturnus yang sudah lebih dari 4 miliar tahun.”, ujar ahli dari Goddard Space Flight Center NASA itu.
Sebelumnya, para ahli sudah mengetahui bahwa cincin Saturnus akan menghilang, karena ia telah kehilangan banyak massa. Namun kala itu, para ahli memprediksinya dalam 300 juta tahun ke depan.
Cincin Saturnus sendiri sebagian besar tersusun atas gumpalan air es yang beragam ukurannya, mulai dari butiran mikroskopis hingga bebatuan besar berukuran beberapa meter.
Menurut CNN, asal usul cincin Saturnus telah lama menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Beberapa pakar mengatakan Cincin Saturnus terbentuk sekitar 4 miliar tahun lalu, bersamaan dengan terbentuknya Bumi dan tata surya.
Namun, ada juga yang mengatakan cincin itu terbentuk setelah kelahiran tata surya.
Berbeda dari kedua perdebatan itu, studi ini justru menunjukkan bahwa cincin Saturnus memiliki umur yang jauh lebih muda. Ahli meyakini cincin di sekeliling Saturnus akan menghilang kurang dari 100 juta tahun lagi. Artinya, kita sedang melihat cincin Saturnus di separuh hidupnya.
“Kita semua beruntung dapat menyaksikan cincin Saturnus yang tampaknya berada di pertengahan sisa hidupnya,” kata O’Donoghue.
“Namun jika cincin Saturnus hanya sementara, artinya kita mungkin kehilangan momen melihat sistem cincin raksasa yang mengelilingi Jupiter, Uranus, dan Neptunus, karena mereka sekarang hanya berupa cincin tipis.”, imbuhnya.