Ini Serangan Siber Paling Parah dan Merusak Sepanjang Sejarah

SINYALMAGZ.com – Di era yang serba terhubung dengan internet, serangan siber menjadi hal yang tak bisa terelakkan. Dan salah satu serangan siber yang terburuk adalah si korban mendapatkan ancaman pembayaran tebusan di layar. Mereka pun diancam, komputer akan dikunci hingga dilakukan pembayaran atau tebusan.

Ada pula malware yang diam-diam bertindak mencuri data dalam perangkat, tanpa ketahuan.

Sayangnya, masih banyak yang belum tahu bahayanya serangan siber. Padahal serangan ini dapat mengancam berbagai industri dengan kerugian yang fantastis.

Berikut adalah lima serangan siber paling spektakuler, sebagaimana dikutip dari Kaspersky Lab, Minggu (16/12/2018).

1. WannaCry

Serangan WannaCry membuat ransomware dan malware mulai ditakuti keberadaannya. Selama empat hari, penyebaran WannaCry membuat lebih dari 200 ribu komputer di 150 negara lumpuh.

Korbannya termasuk rumah sakit dan beragam industri.

WannaCry

Di sejumlah rumah sakit, WannaCry mengenkripsi ke seluruh perangkat, termasuk peralatan medis. Selain itu, beberapa pabrik terpaksa harus menghentikan produksi.

Kerugian akibat ransomware WannaCry ini berkisar antara US$ 4 hingga 8 miliar.

2. NotPetya

Ada yang mengatakan bahwa serangan siber paling merugikan bukanlah WannaCry, melainkan ExPetr, atau yang dikenal juga dengan nama NotPetya.

Prinsip kerjanya sama dengan malware, yakni menggunakan EternalBlue dan EternalRomance yang mengeksploitasi, worm yang bergerak di web kemudian mengekipsi di segala jalurnya.

NotPetya

Meski lebih kecil dalam jumlah yang terinfeksi, namun NotPetya menjadi epidemi malware yang lebih mahal, karena menargetkan sektor bisnis.

Kerugian akibat NotPetya diperkirakan mencapai US$ 10 miliar.

Selanjutnya, NotPetya dianggap sebagai serangan siber global paling mahal dan merugikan dalam sejarah.

3. DarkHotel

Masih banyak yang percaya bahwa Wi-Fi hotel jauh lebih aman dibanding Wi-Fi di bandara. Hal ini karena diperlukan otorisasi untuk mengaksesnya.

Namun, kesalahpahaman ini sudah merugikan karyawan di berbagai perusahaan. Pasalnya, saat para karyawan terhubung di jaringan hotel, mereka diminta menginstal pembaruan yang terlihat sah pada perangkat lunak mereka.

Kemudian, perangkat langsung terinfeksi dengan spyware DarkHotel yang secara khusus dilakukan oleh penyerang ke jaringan, beberapa hari sebelum kedatangan pengguna atau tamu hotel.

Selanjutnya, spyware itu mencatat keystroke yang memungkinkan pelaku melakukan serangan siber ke pengguna yang ditargetkan.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled