SINYALMAGZ.com – Seperti kita ketahui, suara video di dalam aplikasi Facebook sering kali berputar secara otomatis (Auto Play) di tampilan desktop maupun aplikasi mobile. Bagi sebagian pengguna layanan Facebook, hal itu tentu saja cukup mengganggu.
Nah, jika kamu termasuk pengguna yang merasa terganggu dengan suara video di dalam aplikasi Facebook yang tiba-tiba muncul setiap kali menggulir di laman News Feed, ada cara sederhana untuk menonaktifkannya.
Berikut langkah-langkahnya, seperti dirangkum dari Cnet, Selasa (27/11/2018).
1. iOS
Untuk kamu pengguna iPhone, di perangkat iOS, tap tombol dengan tiga garis yang ada di kanan bawah aplikasi.
Gulirkan layar ke bawah untuk menemukan “Settings & Privacy”, lalu klik menu tersebut.
Setelah itu, tap Settings > Sounds. Kemudian klik tombol “In-App Sound” ke posisi Off.
2. Android
Sementara untuk kamu pengguna smartphone Android, caranya tidak terlalu berbeda dengan di iOS.
Pertama, buka Facebook dan tap tiga garis di atas kanan aplikasi. Gulirkan ke bawah hingga kamu menemukan opsi “Settings & Privacy”, dan tap.
Setelah itu, klik Settings > Media and Contacts, dan tekan tombol “Sounds in The App” ke posisi Off.
Facebook Hapus Konten Spam, Kekerasan, dan Akun Palsu
Baru-baru ini Facebook mengklaim telah menghapus konten-konten spam, kekerasan, hingga akun palsu. Laporan ini dirilis setelah Facebook dituding tidak kompeten dalam membasmi konten negarif dan akun-akun palsu.
Upaya Facebook ini menekankan pada penghapusan konten negatif sebelum para pengguna lain melihat konten tersebut dan sebelum ada permintaan take down konten dari negara-negara.
Periode penghapusan konten negatif ini lebih banyak dibanding periode yang sama di tahun 2017 lalu.
Menurut laman The Verge, tercatat Facebook telah menghapus sebanyak 2,1 juta dan 8,7 juta konten bernada bullying, kekerasan, dan pornografi anak.
Sementara jumlahh unggahan spam yang dihapus mencapai 1,23 miliar konten. Di tahun 2017 lalu, jumlah konten spam yang dihapus Facebook mencapai 900 jutaan koten.
Facebook mengatakan, di antara konten-konten yang dihapus sebagian besar adalah spam, dan ada juga akun palsu terkait kampanye pro-paganda politik.