SINYALMAGZ.com – Mungkin kita sudah tak asing dengan angka 666. Bilangan ini secara luas dikenal sebagai “jumlah binatang” dalam Perjanjian Baru. Namun belakangan lebih dikenal sebagai angka setan, atau segala sesuatu yang berbau satanisme dan Anti-Kristus.
Lantas, apakah makna terselubung di balik angka sederhana yang meresahkan umat manusia selama dua ribu tahun terakhir?
Program YouTube Numberphile pernah menjelaskan bahwa angka 666 sebenarnya tidak memiliki sifat matematika yang khusus, apalagi sebagai angka setan.
Namun, jika kita menilik kembali sejarahnya, angka ini menunjukkan sesuatu yang sangat luar biasa tentang bagaimana Alkitab ditulis pada mulanya.
Sederhananya, angka 666 digunakan sebagai kode, dan bukan kode yang tersembunyi. Dengan catatan, Anda hidup dan mampu membaca ketika Perjanjian Baru ditulis.
Kitab Suci pada mulanya ditulis dengan menggunakan Yunani Kuno. Dalam sistem alfabet ini, seperti halnya dalam sistem Ibrani, angka ditulis dengan huruf. Misalnya, angka 1 ditulis sebagai simbol alfa (α), angka 2 ditulis sebagai beta (β), dan seterusnya.
Jadi, untuk menulis angka-angka besar seperti 512, 767, 123, atau 666, mereka diwakili oleh kombinasi huruf khusus yang kemudian dijumlahkan.
“Artinya, setiap kata juga memiliki nilai numerik.”, kata Pete dalam video di atas, seperti dilansir dari Science Alert, Minggu (18/11/2018).
Kembali ke Alkitab, ayat terakhir dalam Kitab Wahyu (Perjanjian Baru) di Bab 13 berbunyi, “Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.”
Dalam penjelasan video, kata “Reckon” dalam bahasa Inggris yang artinya menghitung atau memecahkan berasal dari bahasa Yunani dengan arti yang sama.
“Jadi seolah-olah teks itu mengatakan, Aku akan memberimu sebuah teka-teki, kamu harus menghitung jumlah binatang itu.”, sambung Pete.
Lantas, apa arti 666 jika diterjemahkan menggunakan abjad Yunani?
Para sejarawan percaya, angka itu merujuk pada kebencian pada Kekaisaran Romawi pada saat itu, terutama pemimpinnya, Nero Caesar, yang dianggap sangat jahat dan tidak punya hati.
Ketika angka 666 diterjemahkan dalam ejaan Ibrani, Anda akan mengeja kata Neron Kesar, ejaan Ibrani Nero Caesar.